MU-PSCS Berebut Jadi Runner-up

Rabu, 15 Februari 2017 – 14:59 WIB
Madura United. Foto: ist

jpnn.com - jpnn.com - Pelatih Madura United Gomes de Olivera mengubah skema pertahanan kontra Perseru Serui tadi malam (14/2), pasca mengalami kekalahan dari Semen Padang di laga pertama.

Dari semula menerapkan tiga bek menjadi empat bek. Hasilnya, Madura United pun sukses memetik kemenangan 3-2 atas Perseru Serui di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan.

BACA JUGA: Semen Padang Waspada Hadapi PSCS

Kemenangan itu membawa Fabiano Beltrame dkk ke posisi kedua grup E. Tapi, kans lolos otomatis sebagai juara grup sudah tertutup. Sebab, di laga pertama, Semen Padang sukses menghajar PSCS Cilacap 5-0.

Dengan enam poin, Semen Padang tak mungkin tergusur dari puncak klasemen sekalipun di laga terakhir nanti kalah dari Perseru.

BACA JUGA: Semen Padang Dituntut Jangan Overconfidence

Sebab, tim asuhan Nil Maizar tersebut unggul head-to-head dari Madura United dan PSCS, dua tim yang sama-sama mengoleksi tiga angka.

Jadi, Madura United dan PSCS yang akan berhadapan di laga terakhir akan berebut menjadi runner-up. Itu pun masih harus dibandingkan dengan runner-up di empat grup lain.

BACA JUGA: Kejutan! PSCS Taklukkan Perseru di Piala Presiden

Sebab, hanya tiga runner-up terbaik yang berhak mendampingi kelima juara grup ke babak delapan besar.

’’Kami memang menang. Tetapi, konsentrasi para pemain, terutama saat kami unggul dan di akhir pertandingan, butuh banyak perbaikan,’’ kata Gomes seperti diberitakan Jawa Pos hari ini.

Greg Nwokolo berhasil membawa timnya unggul dengan gol di menit ke-27. Namun, itu tidak bertahan lama karena Perseru mampu menyamakan skor tiga menit berselang via sepakan Delvin Rumbino.

Pada babak kedua, untuk memforsir kemenangan, Gomes sempat diperkirakan bakal kembali bermain dengan tiga bek. Apalagi, setelah kalah dari Semen Padang dulu, pelatih asal Brasil itu juga sempat menyatakan bakal tetap menjajal skema tiga bek.

Tapi, Gomes ternyata tetap mempertahankan format empat bek yang diterapkan di babak pertama. Dia justru memasukkan Asep Berlian sebagai pendamping Slamet Nurcahyo.

Hasilnya? Lini tengah mereka lebih hidup. Babak kedua baru berjalan 14 menit, Fabiano membawa Madura United unggul via eksekusi penalti. Madura United kian di atas angin setelah Greg mencetak gol keduanya via solo run pada menit ke-72.

Saat laga tampaknya berakhir 3-1, lini belakang Madura United yang digalang Munhar-Fachrudin lengah. Boman Irie memperkecil skor jadi 3-2. Itu terjadi karena koordinasi antara Munhar, yang menggantikan Fabiano, belum padu betul.

’Itu tidak boleh terjadi lagi di laga terakhir Minggu (19/2). PSCS juga masih berpeluang untuk lolos dengan predikat salah satu dari tiga runner up terbaik’’ imbuh Gomes.

Sementara itu, pertandingan grup E kemarin juga disaksikan asisten pelatih timnas Bima Sakti bersama Eduardo Perez dan Barry Sidik. Kehadiran ketiganya dalam rangka memantau talenta pemain dengan usia di bawah 22 tahun untuk timnas SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.

Menurut Bima, regulasi baru yang diterapkan PSSI memberikan waktu lebih leluasa bagi pemain muda untuk unjuk gigi. Dan, hasil pantauan ketiganya akan dirapatkan dengan federasi Kamis besok (16/2) dan finalisasi sehari kemudian.

’’Kami sudah memiliki kategori bagi pemain yang kami panggil. Untuk training center (TC) kami pastikan digelar 22-24 Februari di Karawaci,’’ kata Bima. (io/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kualitas Setara, Laga PSCS Kontra Perseru Bakal Seru


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler