MANCHESTER -- Sergio Aguero Legend Forever (Aguero, legenda selamanya) teriak komentator pertandingan menyambut gol kemenangan Manchester City 3-2 atas Queens Park Rangers pada laga terakhir Premier League.
Gol dramatis Aguero di menit ke 90+4 ini merubah wajah duka Etihad Stadium menjadi kegembiraan. Di bagian lain, gol menantu Diego Maradona ini membuyarkan selebrasi kemenangan yang dilakukan punggawa MU setelah menundukkan Sunderland 0-1 di Stadium of Light.
Saat laga antara City versus QPR masih berlangsung di menit ke 90+2, MU sudah mengakhiri laga dengan kemenangan dan nyaris merengkuh juara. Namun sejarah berkata lain. Gol Aguero, mengakhiri puasa gelar City yang terakhir kali merengkuh gelar juara ini 44 tahun silam.
Laga ini berlangsung menegangkan. Hingga menit ke 90 City masih tertinggal 1:2 dari klub milik taipan Malaysia Tony Fernandes ini. Para pendukung tuan rumah terlihat menitikan airmata dan tertunduk lesu di tribun penonton. Merka terlihat putus asa, mengingat di laga yang lain MU menang atas Sunderland.
Namun di masa injury time tepatnya di menit 90+2 Edin Dzeko, berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat sundulan di depan jala QPR. Gol ini langsung melecut semangat anak asuh Roberto Mancini untuk memaksimalkan tiga menit waktu tersisa.
Hasilnya serangan terpadu berhasil dimaksimalkan Mario Balotelli yang berhasil mengacak-acak barisan pertahanan QPR sebelum mengirim bola ke Aguero. Dalam kawalan kekat Aguero berhasil mengecoh beberapa pemain Kenny di bawah mistar QPR di menit ke 94. Publik stadium bersorak. Mancini langsung melompat ke pelukan asistennya di sisi lapangan merayakan kemenangan dramatis di menit-menit terakhir.
Dramatis Hingga Menit Akhir
Menguasai laga di babak pertama, City sudah unggul di menit ke 38 lewat winger Pablo Zabaleta. Namun memasuki babak kedua QPR dalam tekanan ancaman degradasi langsung mengambil inisiatif serangan. Laga paruh kedua baru berjalan tiga menit,anak asuh Mark Hughes ini langsung mengejutkan publik tuan rumah lewat gol cepat Dibril Cisse.
Gol ini bermula dari umpan jauh yang dilepaskan Shaun Wright-Phillips tak mampu dihalau dengan sempurna oleh Lescot. Cisse yang berada di belakang langsung menanklukkan Hart. Skor 1-1 membuat publik tuan rumah terdiam.
Skor ini membuat City dalam tekangan berat mengingat di pertandingan terpisah MU masih unggul atas tuan rumah Sunderland.
Menit ke 55 City mendapatkan keuntungan dengan kartu merah yang diterima Joey Barton yang menyikut Tevez. Unggul jumlah pemain membuat City menguasai laga. Mereka menguasai 80 persen ball possesion.
Namun petaka itu muncul di menit ke 66 lewat serangan balik cepat yang dibangun Armand Traoré. Jamie Mackie berhasil memanfaatkan lengahnya barisan pertahanan City sebelum menaklukkan Hart. Skor 1-2 membuat
tuan rumah terdiam.
City semakin terlihat putus asa dengan pertahanan berlapis yang dibangun QPR. Mancini kemudian melakukan pergantian di menit 69 dengan menarik keluar Gareth Barry yang digantikan Edin Dzeko. Masih tak cukup ampuh Mancini kemudian memasukkan pemain bengal Mario Balotelli menggantikan Carlos Tevez yang kerap membuang peluang.
Pergantian ini memang berhasil. Tambahan dua bomber membuat serangan lebih efektif. Balotelli yang beroperasi bebas beberapa kali menebar ancaman seblum Dzeko dan Aguero melesakkan bola ke jala QPR di lima menit masa injury time.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zabaleta Dekatkan City ke Kursi Jawara Liga Inggris
Redaktur : Tim Redaksi