jpnn.com, JAKARTA - Mencegah kemacaten parah di musim mudik lebaran 2019, pemerintah akan menerapkan sistem one way di Jalan Tol Trans Jawa.
Pasalnya, adanya Tol Trans Jawa diprediksi akan meningkatkan jumlah angkutan pribadi. Sehingga ada potensi macet.
BACA JUGA: Amankan Pasokan di Jalur Tol Trans Jawa, Pertamina Siapkan 112 Titik Layanan BBM
”Kami sudah menggelar rapat dengan Kakorlantas Polri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan Jasa Marga. Kami sepakat menggunakan sistem one way.” Kata Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi seperti diberitakan Jawa Pos.
One way dipilih menjadi opsi antisipasi macet lantaran ada kecenderungan masyarakat mudik secara rombongan. Mereka mudik dengan dua atau tiga mobil beriringan.
BACA JUGA: 34 Kapal di Merak Beroperasi 24 Jam demi Pemudik
Jika pemerintah menerapkan kebijakan ganjil genap, dikhawatirkan malah terjadi penumpukan di ruas yang diberlakukan ganjil genap.
Sistem one way ini akan diberlakukan untuk arus mudik mulai dari Cikarang Utama sampai dengan KM 262/Brebes Barat.
BACA JUGA: Kemenhub Siagakan Kapal Patroli KPLP Selama Mudik Lebaran 2019
BACA JUGA: Ini Salah Satu Tanda Kebangkitan Islam di Indonesia
“Kendaraan dari arah timur nanti dari Brebes barat akan keluar menggunakan jalan arteri atau jalan negara sampai ke Cirebon kemudian Indramayu sampai ke Jakarta,” ungkapnya.
Skema ini mulai berlaku pada tanggal 30 Mei- 2 Juni dan berlangsung selama 24 jam. ”Untuk arus balik, mulai dari Palimanan sampai KM 29,” imbuhnya.
Dia juga berjanji akan memperhatikan perekonomian di sekitar jalan tol. Dengan skema one way ini diharapkan ada jalan negara yang digunakan sehingga masyarakat sekitar tetap menikmati grliat perekonomian. Selain itu, jika rest area di dalam jalan tol penuh maka pemudik bisa keluar tol untuk beristirahat.
Sementara itu di sektor penyebrangan, Kemenhub akan menggunakan skema ganjil grnap untum kendaraan yang ikut menyebrang. Sistem ini diberlakukan di perlintasan Merak Bakauheni pada pukul 20.00-08.00.
Alasannya, pola perilaku mudik masyarakat yang menggunakan kapal penyeberangan cenderung lebih sering menyeberang mulai dari pukul 00.00-06.00.
”Ada rencana juga motor akan kami pisahkan dengan menggunakan satu dermaga khusus jadi tidak bercampur dengan yang lain,” tutur Budi. Cara ini untuk mencegah antrian sekitar 7-8km hingga ke arah Tol Merak.
BACA JUGA: Terungkap, Ribuan Suara Milik Sejumlah Partai Bergeser ke NasDem
Pada sektor udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melakukan berbagai persiapan untuk memperlancar angkutan pada arus mudik. Salah satunya adalah dengan melakukan pengecekan kesiapan CCTV Posko Angleb di sembilan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU).
”Pengecekan CCTV ini bertujuan untuk memperlancar dalam posko Angleb, semuanya akan termonitor dan terpantau dengan cepat,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti. (lyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mudik Lebaran 2019, Lion Air Group Siapkan 20.150 Kursi Penerbangan Tambahan
Redaktur & Reporter : Soetomo