Mudik Renggut 283 Nyawa

Jumat, 17 Agustus 2012 – 05:07 WIB
BERDESAKAN- Ribuan calon penumpang berdesakan saat memasuki Pelabuhan Merak, Kamis (16/8) dini hari. Meskipun harus rela berdesakan, mudik menggunakan kapal roro banyak disukai karena biayanya lebih murah dibandingkan menggunakan moda transportasi lain. Foto: Adeng Bustomi/Radar Banten/JPNN
JAKARTA - Mudik seharusnya menjadi momen menggembirakan untuk merayakan hari raya Idul Fitri. Sayangnya, ritual tahunan itu kerap memakan korban. Data dari Mabes Polri menyebutkan, 283 orang meninggal, 392 orang luka berat, dan 1.435 orang luka ringan dalam momen mudik hingga Rabu (15/8) lalu. Jumlah itu diperkirakan bertambah seiring dengan meningkatnya arus mudik.
     
"Kami minta masyarakat untuk lebih berhati-hati dan menjaga diri di jalan. Tidak perlu tergesa-gesa yang penting sampai di tujuan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anang Iskandar di Mabes Polri, Kamis (16/8).
     
Mantan Kapolwiltabes Surabaya itu menambahkan, kecelakaan paling banyak terjadi di Jawa Tengah. Yakni, 81 kejadian. Disusul kemudian di Jawa Timur sebanyak 66 kasus dan Jawa Barat (28 kasus).
     
Korban meninggal paling banyak terjadi di Jawa Timur dengan 11 orang. Diikuti Jawa Tengah sebanyak 9 orang meninggal dan Jawa Barat (7 orang). "Total kerugian material mencapai Rp 4,5 miliar," katanya.
     
Arus mudik tak hanya memicu naiknya angka kecelakaan. Tingkat kejahatan juga ikut terkerek. Kata Anang, ada beberapa kejahatan yang kejadiannya meningkat siknifikan selama momen mudik. Itu terjadi baik yang menimpa para pemudik atau pada rumah yang mereka tinggalkan. Yang paling mencolok adalah pencurian sepeda motor. Selama dua hari, Senin (13/8) dan Selasa (14/8), terjadi 77 kejadian.
     
"Kejadian kriminal lainnya masih ada. Di antaranya ada pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian dengan senjata api. Data-data ini adalah hasil operasi ketupat Lebaran mulai 11 Agustus sampai 15 Agustus," katanya.
     
Kasus kejahatan tertinggi, kata Anang, terjadi di Jawa Barat dan Jawa Timur sebanyak 28 kasus. Diikuti Sulawesi Selatan dengan 24 kasus. Sedangkan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur masing-masing 15 kasus. Meskipun begitu, secara umum situasi masih kondusif. Sebab, semakin dekat ke hari raya, angkanya semakin turun. "Total ada 1.729 kejahatan," katanya.
     
Anang berharap para pemudik menjaga diri dan tetap waspada. Seringkali kendati sudah berhati-hati, mereka tetap menjadi korban karena pengendara lain yang lengah. Apalagi volume kendaraan bermotor diperkirakan meningkat drastis. "Jaga diri dan keluarga agar selamat sampai di rumah," katanya. (aga/ca)
     
Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas
     
1. Wilayah Polda Jateng
Kecelakaan: 81 kasus
Meninggal dunia 9 orang
Luka berat 16 orang
Luka ringan 103 orang
Kerugian material Rp 86.100.000
     
2. Wilayah Polda Jawa Timur
Kecelakaan: 66 kasus
Meninggal dunia 11 orang
Luka berat 4 orang
Luka ringan 63 orang
Kerugian material Rp 48.961.500

3. Wilayah Polda Jawa Barat
Kecelakaan 28 kasus
Meninggal dunia 7 orang
Luka berat 14 orang
Luka ringan 11 orang
Kerugian material Rp 39.350.000
     
Jumlah Kejahatan
1. Jawa Barat 28 kasus
2. Jawa Timur 28 kasus
3. Sulawesi Selatan 24 kasus
4. Kalimantan Tengah 15 kasus
5. Kalimantan Timur 15 kasus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Tujuh Kementrian dan Lembaga Terkaya

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler