Mufidah Blusukan di Ranah Minang

Sabtu, 28 Juni 2014 – 00:48 WIB

jpnn.com - SOLOK- Blusukan merupakan konsep yang diusung pasangan Capres-Cawapres, Jokowi-Jusuf Kalla. Konsep busukan ini adalah menjemput langsung aspirasi masyarakat kecil. Interaksi langsung bisa dilakukan masyarakat ke calon pimpinan.

Hal inilah yang juga dilakukan istri Cawapres Jusuf Kalla, Mufidah Jusuf Kalla, ke 24 titik di Sumbar, awal pekan ini (23-25/6).

BACA JUGA: 7 Seruan MUI Jelang Ramadan dan Pilpres

Bundo Kanduang Minangkabau ini mendatangi langsung masyarakat kecil. Mendengarkan apa yang menjadi persoalan masyarakat 'badarai' di Sumbar ini.

“Rata-rata masalah ekonomi, apalagi masyarakat yang berjualan di pasar. Pedagang kecil ini mengharapkan harga yang tidak terus naik agar pembeli banyak,” ujarnya kepada Padang Ekspres (Grup JPNN), sesaat berkunjung ke Pasar Kota Sawahlunto, Jumat (27/6).

BACA JUGA: Pemkot Terima Dana Kompensasi yang Dikembalikan PSK Dolly

Hal yang sama juga didapatkan Mufidah saat blusukan ke Pasar Raya Kota Solok. Pedagang ini mengeluhkan daya beli masyarakat berkurang akibat harga yang terus merangkak naik.

“Masyarakat maunya hidup sejahtera. Tidak menuntut banyak,” katanya.

BACA JUGA: Aceh Diguncang Gempa 4,7 SR

Menyikapi itu, Mufidah menyampaikan salah satu misi dan visi Capres dan Cawapres, Jokowi-JK adalah memperhatikan ekonomi masyarakat kecil ini.

Dia menyampaikan persoalan yang dirumuskan pasangan ini adalah melemahnya sendi-sendi di perekonomian nasional. Itu termasuk dari sektor ekonomi kecil seperti pedagang yang ada di pasar-pasar ini.

Pada kesempatan blusukan itu, Mufidah juga membeli sejumlah barang seperti bahan makanan. Seperti petai, sayur-sayuran, cabai, dan lainnya.

Pedagang di Kota Sawahlunto, Rohimudin mengharapkan apa yang disampaikan pedagang saat blusukan ini menjadi perhatian pasangan nomor urut 2 ini.

Dia menilai persoalan pedagang kecil ini tidak terlepas dari turunnya daya beli msyarakat.
Pasalnya, harga terutama sembako tidak bisa diprediksi. Terkadang melonjak tinggi harganya.

"Jika kita sudah mengelurkan modal besar, tentu kita juga menjual tinggi. Tidak mungkin dijual di bawah modal," katanya.

Pria berkulit agak gelap ini mengaku tidak tahu mengapa harga terutama sembako terus merangkak naik.

Meskipun sudah 10 tahun berdagang bahan harian, tapi tidak ada kejelasan soal harga barang yang dijualnya.

Silahturahim yang dilakukan Mufidah juga menghadiri sejumlah deklarasi dari relawan dan tim pemenangan Jokowi-JK di sejumlah daerah.

"Kalau ada urang sumando (JK), mengapa yang lain dipilih. Pak JK membuktikan komitmenya saat menjadi Wapres lalu. Pembangunan terus berjalan dan perekonomian terus bergerak. Termasuk di Sumbar,” katanya. (eko/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Linmas Banyuwangi Ikut Buru Kemiskinan dan Anak Putus Sekolah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler