jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, Presiden ketiga RI BJ Habibie merupakan orang yang pertama kali meletakkan dasar demokrasi di Indonesia.
Hal ini disampaikan Haedar dalam suasana duka atas meninggalnya tokoh berusia 83 tahun tersebut, di Rumah Sakit Gatot Subroto Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat pada Rabu (11/9).
BACA JUGA: Cerita Cinta BJ Habibie dan Ainun Sangat Menginspirasi
"BJ Habibie adalah Presiden pertama di era reformasi yang meletakkan dasar demokratisasi yang menjadi tonggak bagi Indonesia baru," ucap Haedar.
Haedar menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya tokoh kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan yang bernama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie itu.
BACA JUGA: BJ Habibie Meninggal Dunia, Jenazah Dimakamkan di Sebelah Pusara Ibu Ainun
"Meski terkait dengan Orde Baru dan orang terdekat Soeharto, Habibie justru tampil menjadi negarawan dan demokrat yang kata sejalan dengan tindakannya. Sehingga ibarat buku terbuka yang bersedia menerima kritik publik secara elegan," lanjut Haedar.
Baginya, Habibie tidak hanya seorang Presiden, tetapi juga tokoh bangsa yang dengan pendidikan Jermannya yang ahli dalam teknologi pesawat terbang, telah membuka lembaran baru Indonesia yang modern dan maju.
Habibie, menurutnya, juga sosok moralis dan rasional yang memadukan imtak dan iptek yang sangat relevan bagi bangsa Indonesia di era modern.
"Tidak banyak tokoh utama di Republik ini yang memiliki karakter dan kualitas lengkap sebagai negarawan sekaligus tokoh kemajuan yang menjadi idola dan role-model generasi muda bangsa lintas. Semoga bangsa Indonesia belajar dari Pak Habibie," tandas Haedar. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam