jpnn.com, SOLO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku meninggalkan KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bangkok, Thailand, lebih awal.
Menurut Jokowi, dirinya pulang lebih cepat demi menghadiri Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (19/11).
BACA JUGA: Organisasi Ini Begitu Penting, Jokowi Sampai Tinggalkan Kegiatan di Luar Negeri
Berpidato pada pembukaan muktamar tersebut, Presiden Ketujuh RI itu menceritakan dirinya pada pekan lalu melawat ke Kamboja selama empat hari untuk menghadiri KTT ASEAN.
Syahdan, Jokowi pulang ke Indonesia dan langsung menuju Bali untuk menghadiri KTT G20 yang berlangsung pada 15-16 November.
BACA JUGA: Franchise Muhammadiyah
Setelah forum pertemuan 19 negara dan Uni Eropa di Bali itu usai, Presiden Jokowi terbang ke Bangkok, Thailand, pada Kamis (17/11) guna menghadiri KTT APEC.
"Tadi malam saya masih berada di Bangkok," ujar Jokowi di depan ribuan peserta Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang memenuhi tribune Stadion Mahahan.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Siap Sukseskan Muktamar Muhammadiyah di Solo
Namun, pada Jumat (18/11) malam pukul 11.00 WIB, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana sudah tiba di Solo.
"Seharusnya KTT APEC baru selesai sore hari ini, tetapi karena hormat saya, respek saya terhadap undangan dari PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah, maka saya pulang duluan," kata Jokowi.
Mantan wali kota Surakarta itu menuturkan dirinya meninggalkan Bangkok mendahului para kepala negara lain yang masih menghadiri KTT APEC.
"... supaya bisa berjumpa bersma bapak dan ibu semuanya," kata Jokowi yang langsung ditimpali aplaus ribuan muktamirin, termasuk Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir.
Jokowi dalam pidatonya juga mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah yang berperan penting dalam mengatasi pandemi Covid-19 selama tiga tahun ini.
Menurut Jokowi, organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu menggerakkan lebih dari 120 rumah sakit dan 235 klinik Muhammadiyah yang aktif dalam mengedukasi masyarakat dalam pengobatan dan vaksinasi selama pandemi.
Dengan mengucap hamdalah, Jokowi menjelaskan Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia pun tergolong paling tinggi di dunia.
"Kita telah menyuntikkan lebih dari 440 juta dosis vaksin. Keberhasilan kita dalam menangan pandemi ini telah menjadi fondasi penting dalam pemulihan ekonomi," kata Jokowi.(Mcr21/JPNN.com)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi