jpnn.com - JAKARTA - Poros koalisi keempat di luar poros mainstream PDIP, Partai Golkar, dan Partai Gerindra terus didorong. Salah satu yang masih terus gencar diwacanakan adalah terbentuknya koalisi partai-partai berbasis Islam. PKB diharapkan bisa menjadi pelopor sekaligus motor penggabungan partai menghadapi Pilpres 9 Juli 2014 tersebut.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai, sebagai partai yang mendapatkan suara lebih banyak dibanding partai Islam lainnya, PKB lah partai yang paling pas memimpin koalisi partai Islam.
BACA JUGA: KPAI: Berita Buruk Soal JIS Bikin Ratusan Murid tak Belajar
"Siapa yang nantinya akan memimpin, saya kira harus dibicarakan bersama sama. Tapi, tentu harus diprioritaskan dari yang dapat suara terbesar dari rakyat," kata Din dalam diskusi bertema "Membaca Arah Politik Islam" di Jakarta, kemarin (19/4).
Sesuai hasil hitung cepat sejumlah lembaga, PKB disebutkan mendapat suara sekitar 9,03 persen. Perolehan suara tersebut mengungguli PAN (7,47 persen), PPP (6,97 persen), dan PKS (6,59 persen).
BACA JUGA: Bermotif Politis, Kunjungan Jokowi ke ITB Wajar Ditolak
Meski demikian, Din mengakui, kalau harapan terbentuknya koalisi partai berbasis Islam dengan PKB sebagai motornya bukan hal mudah untuk direalisasikan.
Berdasar statemen sejumlah elit PKB terkait wacana koalisi Islam hingga beberapa waktu terakhir, partai berlambang bola dikelilingi sembilan bintang itu diperkirakan akan lebih memilih bergabung dengan poros partai nasionalis yang ada di tiga besar.
BACA JUGA: Prabowo Didampingi Suryadharma Temui Sesepuh PPP di Rembang
"Mau tidak PKB" Kita ikuti penjelasan di publik katanya tidak mau. Kalau dari partai yang dapat perolehan setingkat diatas saja sudah tidak mau, saya kira susah (koalisi Islam terbentuk, Red)," tandas Din. (dyn/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duet Kepemimpinan Jokowi-JK Diprediksi Tidak Langgeng
Redaktur : Tim Redaksi