jpnn.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (Pinbas) MUI dan Kantor Staf Presiden (KSP) menggandeng PT Perhutani serta Garuda Food meluncurkan program Agribisnis Kacang Nasional (Agrikanas) di Bojonegoro, Jawa Timur. Ini merupakan tindak lanjut Kongres Ekonomi Umat.
Realisasi tahap pertama kemitraan ini dibuktikan dengan kegiatan tanam raya perdana kacang tanah di Desa Dander, Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang disaksikan langsung Teten Masduki yang saat itu masih Kepala KSP, Ketum MUI KH Maruf Amin, dan Sudhamek AWS, chairman Garuda Food Group, pada 31 Oktober 2017 lalu.
BACA JUGA: JK Ingin 10 Warung Keren Kelilingi Alfamart
Program ini menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi umat yang melibatkan banyak unsur, antara lain Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Kelompok Tani, PT Perkebunan Nusantara, organisasi kemasyarakatan (ormas) serta pondok-pondok pesantren, petani penggarap dan pihak swasta.
Setelah beberapa bulan, akhirnya kegiatan Tanam Raya Perdana Kacang Tanah tersebut telah bermetamorposa menjadi Kegiatan Panen Raya Perdana Kacang Tanah.
BACA JUGA: Wapres: Jadi Pengusaha Itu Ibadah
Hasil panen dari total luas 6.5 hektare sebagai pilot project awal ini menghasilkan sekitar 3 ton/hektare kacang tanah yang sepenuhnya akan dipergunakan untuk bibit kacang tanah yang kemudian akan ditanam di lahan seluas 2.200 hektare dengan hasil kotor sekitar Rp 18 juta per hektare/panen. Kegiatan tersebut dilaksanakan Senin (5/2).
Beberapa tokoh menghadiri Kegiatan Panen Raya Perdana Kacang Tanah tersebut antara lain Menteri Koperasi dan UKM RI Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Azrul Tanjung, Komisaris GarudaFood Group Hartono Atmadja, Bupati Bojonegoro Suyoto dan Kadivre PT Perhutani Jatim Sangudi Muhammad.
BACA JUGA: Ketum MUI: KEU Momentum Perkuat Ekonomi Umat
Puspayoga menyambut positif Program Agrikanas. Menurut dia, dengan kemitraan ini kelompok usaha mikro, kecil dan menengah bisa terlibat langsung dalam rantai nilai usaha milik kelompok usaha besar yakni perusahaan seperti GarudaFood Group.
"Pemerintah mendukung program Kemitraan Ekonomi Umat ini karena bisa turut membantu mengembangkan para petani dan santri sebagai pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang akan menjadi sumber ekonomi baru di Indonesia," kata Puspayoga.
Dia menambahkan, mereka (petani dan santri) memiliki ketahanan ekonomi atau resiliensi yang tinggi, sehingga bisa menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian Indonesia. Pengembangan ekonomi umat harus digerakkan oleh seluruh pihak terkait.
"Kemitraan ini memberikan manfaat tidak hanya untuk kami tapi juga para petani serta santri, mereka mendapatkan ilmu dari pelatihan budidaya kacang tanah dan benih berkualitas yang kami berikan. Dan GarudaFood juga mendapatkan jaminan ketersediaan bahan baku kacang tanah," ucap Hartono. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak JK Singgung Sandiaga soal Kopiah
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad