MUI Dukung Polisi Berantas Penyakit Masyarakat dan Backing Bisnis Ilegal

Selasa, 02 Mei 2023 – 17:17 WIB
Ilustrasi polisi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, TARAKAN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan meminta polisi serius memberantas penyakit masyarakat. Pengurus MUI juga mendukung upaya polisi untuk membersihkan oknum-oknum yang menjadi backing perjudian, narkoba dan bisnis-bisnis ilegal lainnya.

Pernyataan MUI Tarakan itu disampaikan pengurus MUI Kota Tarakan dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tarakan, serta berbagai organisasi masyarakat (Ormas) Islam saat bertemu dengan Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona, Sabtu (29/4).

BACA JUGA: Ternyata Pelaku Penembakan Kantor MUI Itu Pria nan Sudah Tua

Dalam pertemuan itu, Pengurus MUI Kota Tarakan Ustaz Zainuddin Al Amin, mengatakan kemaksiatan seperti narkoba, perjudian, miras dan perzinahan adalah penyakit masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerusakan moral, kejahatan dan dapat mendatangkan murka Allah.

"Untuk itu dimohon kepada pihak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk berantas kegiatan yang dimaksud" harap Ustaz Zainuddin Al Amin yang juga merupakan Ketua LDII Kota Tarakan kepada wartawan

BACA JUGA: Pelaku Penembakan di Kantor MUI Sudah Pingsan saat Diamankan, Lalu Dinyatakan Meninggal

Menurutnya, upaya pemberantasan penyakit masyarakat yang telah dan sedang dilakukan oleh Kapolres Tarakan, berserta anggota Polres Tarakan adalah perbuatan mulia dan kebaikan yang sangat diapresiasi dan didukung sepenuhnya.

"Jika dibutuhkan kami dari MUI Kota Tarakan dan ormas-ormas Islam se-Kota Tarakan siap memberi bantuan anggota pendukung sebagai kekuatan sipil bersama dengan anggota kepolisian."
?Sementara, Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona mengatakan, kedatangan tokoh agama, ormas Islam dan FKUB mengatakan, dukungan masyarakat terhadap kepolisian merupakan energi positif agar pihaknya bisa terus tegas melaksanakan harapan dari masyarakat, yang berkaitan pemberantasan penyakit masyarakat.

BACA JUGA: Polisi Mendalami Soal Penembakan di MUI, Pelaku Bawa Obat-obatan dan Surat

“Semoga jadi energi positif bagi kami dalam menjalankan amanah sebagai Kapolres Tarakan,” katanya.

"Dukungan para ulama sekalian menjadi angin segar bagi kami untuk tetap menegakkan nilai-nilai yang benar selama kami diberikan amanah di sini bersama rekan-rekan TNI, Binda dan dari seluruh kesatuan lainnya" imbuhnya.

Menurutnya untuk memberantas penyakit masyarakat diperlukan kajian dari banyak pihak. Tentunya, kata dia, tak bisa menentukan dari satu perspektif saja.

"Yang jelas memang kita harus melangkah. Kalau kita mau melakukan perbaikan-perbaikan, harus ada langkah yang diambil. Contohnya kalau kita mau memberantas perjudian, memang penegakan hukum harus dilaksanakan" terangnya.
?Dalam hal ini juga, kata dia, tidak hanya bisa dilakukan polisi, TNI dan pemerintah, tetapi kesadaran ini harus jadi gerakan bersama.

"Kalau masyarakat berteriak kita tidak mau ada perjudian di Tarakan, ayo sama-sama bahu-membahu mewujudkan itu,” urainya.
?Sementara itu, berkaitan dengan keterlibatan oknum misal di dalam kasus perjudian, akan ditindaklanjuti.

Sebelumnya diberitakan 10 oknum anggota Polri di lingkup Polda Kaltara diduga terlibat dalam kasus hilangnya barang bukti BBM. Kini, 10 Oknum anggota Polda Kaltara disebut-sebut tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut, karena dinilai melakukan pelanggaran kode etik.

"Komitmen kami dari awal diberikan jabatan sebagai Kapolres Tarakan, saya pastikan dulu. Saya tidak akan pandang bulu untuk melakukan penindakan."

Ia menjelaskan, dukungan masyarakat penting dan menjadi harapan untuk diwujudkan bersama.
Kata dia, pihaknya akan melakukan penegakan hukum sesuai dengan harapan masyarakat.

"Kita akan susun strateginya, sudah pernah saya sampaikan, balap lari misalnya. Balap lari, bukan larinya dikhawatirkan tapi ada kegiatan perjudian di situ. Kemudian sudah dengar juga pandangan dari tokoh-tokoh agama" jelasnya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler