MUI: Pengusaha THM dan Bandar Narkoba Diduga Kerjasama

Minggu, 23 September 2012 – 16:02 WIB
BANJARMASIN – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel, H Akhmad Makkie menduga ada permainan antara pengusaha tempat hiburan malam dengan pengedar narkoba. Karena itu, MUI Kalsel meminta aparat penegak hukum untuk lebih tegas menindak.

Menurut H Makkie, pihaknya sudah pernah melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum di Kalsel, dan sampai sekarang MUI Kalsel terus memantau tindakan tegas dari para aparat.

"Kami khawatir perkembangan narkoba di Kalsel terus meningkat dengan terus menjamurnya tempat hiburan malam di Kalsel. Parahnya, kita menduga ada "main mata" antara pengusaha THM dan pengedar," ungkapnya kepada Radar Banjarmasin (JPNN grup) Sabtu (22/9).

Ia juga mendesak kepada Walikota Banjarmasin beserta jajarannya lebih proaktif melakukan investigasi dan penindakan terhadap THM yang terang-terangan melakukan pembiaran.

"Harus tegas. Kepada Walikota Banjarmasin, tolong bisa lebih tegas terhadap pengusaha THM yang terkesan membiarkan peredaran narkoba di dalam THM," cetusnya.
Lebih memprihatinkan, lanjutnya, peredaran narkoba sudah merambah sekolah.

Bahkan, anak-anak sekolah sudah bisa meracik obat-obatan yang bukan tak sesuai dengan penggunaannya untuk mabuk. "Ini diakui oleh Dinas Pendidikan saat kita melakukan audiensi. Peredaran narkoba bukan hanya merambah orang dewasa, tapi juga siswa sekolah. Mereka malah bisa meracik dan mengoplos sendiri," ujar H Makkie prihatin.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kalsel, Nasrullah meminta masyarakat, terutama orang tua turut berpartisipasi dalam menjaga generasi muda dari bahaya laten narkoba.

Jika memang ada pengusaha THM terbukti membiarkan peredaran narkoba, kata Nasrullah, pemerintah Kota Banjarmasin harus mencabut izin THM dan tak diperbolehkan beroperasi.

"Kalau terbukti, jangan tanggung, cabut izin THM dan jangan perbolehkan beroperasi lagi. Masyarakat harus bersatu melawan peredaran narkoba. Tak cukup dari pemerintah dan aparat penegak hukum saja," timpalnya.

Kalsel, sebagai daerah religius, lanjutnya, jangan sampai tercoreng hanya karena banyaknya THM di Kalsel. "Citra Kalsel sebagai daerah religius jangan sampai tercoreng. Kita, semua masyarakat Kalsel harus menjaganya," pinta Nasrullah. (sip/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebih Humanis Patroli Bersepeda

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler