MUI Sindir Politikus Penyebut Kemenag Bangsat seperti Preman

Kamis, 29 Maret 2018 – 23:59 WIB
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi meminta para tokoh dan elite politik agar berperilaku santun dalam berpolitik, termasuk saat melontarkan kritik. Dengan demikian kritik tidak menimbulkan polemik dan kegaduhan.

Pernyataan Zainut itu sebagai respons bagi anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan yang menyebut Kementerian Agama (Kemenag) bangsat. Padahal, legislator PDI Perjuangan itu bermaksud mengkritik Kemenag demi membela para korban penipuan berkedok ibadah umrah.

BACA JUGA: Arteria Sebut Kemenag Bangsat demi Bela Korban First Travel

"Kritik yang dibangun harus dengan narasi yang baik, jujur dan elegan bukan dengan narasi yang sinis, sarkastis dan penuh kebencian. Sehingga tidak ada pihak yang merasa direndahkan dan dilecehkan," kata Zainut, Kamis (29/3).

Karena itu MUI sangat menyayangkan pejabat negara yang menggunakan kalimat kasar dan terkesan arogan saat melontarkan kritik. Menurutnya, hal itu menunjukkan rendahnya etika, tumpulnya rasa empati dan hilangnya kepekaan sosialnya.

BACA JUGA: Bang Junimart Bela Arteria Dahlan soal Kemenag Bangsat

Zainut menyebut perilaku itu sebagai bentuk arogansi kekuasaan dan sikap jemawa. Karena itu MUI mendesak Mahkamah Kehormatan DPR (MKD) menjatuhkan sanksi kepada legislator yang melanggar etika demi menjaga muruah lembaga wakil rakyat yang terhormat itu.

"Seharusnya pejabat negara itu menjadi teladan dan panutan, bukan sebaliknya berperilaku seperti preman. Karena pada dirinya melekat tanggung jawab bukan saja kepada rakyat yang diwakilinya tetapi juga kepada Tuhan," terangnya.(esy/jpnn)

BACA JUGA: FPDIP Tak Bisa Paksa Arteria Dahlan Minta Maaf

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemuda Muhammadiyah Soroti Arteria Penyebut Kemenag Bangsat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler