SDA menjelaskan, mukernas PPP yang dijadwalkan 21-23 Februari ini lebih ditujukan pada konsolidasi kader. Agenda ini merupakan kegiatan lanjutan pascamuktamar PPP yang telah digelar beberapa bulan lalu. Mukernas PPP ini menjadi rekomendasi kegiatan yang ditetapkan pada muktamar, sehingga tidak ada kaitannya dengan penetapan capres-cawapres.
Menurut SDA, kerja politik PPP jelang Pemilu 2014 memang lebih ditekankan pada kepentingan internal. Yakni membangun kekuatan partai yang lebih solid, sekaligus memperkuat komunikasi dengan masyarakat luas. "Memang suara-suara yang meminta adanya pencalonan capres-cawapres pada Mukernas PPP itu sudah muncul. Tetapi suara itu belum perlu diperhatikan. Masih ada tugas lain yang lebih penting," ungkapnya.
Dia menilai penetapan capres-cawapres yang tidak memiliki perhitungan politik yang baik, dapat menjadi bumerang bagi partai tersebut. Bagi PPP penetapan itu harus didasari kalkulasi politik yang cermat. Paling tidak, kalkulasi itu lebih ditekankan pada modal politik yang dimiliki partai. Dalam pandangan PPP, modal politik ditafsirkan sebagai penguatan jumlah kursi kader PPP dalam parlemen. "PPP lebih mementingkan peningkatan kursi legislatif PPP di berbagai jenjang. Mulai DPR, DPRD Provinsi sampai DPRD tingkat II," jelas dia.
Dengan melihat peningkatan terseubt, SDA meyakini kalkulasi politik mengikuti pencalonan presiden dan wakilnya secara perlahan mulai terlihat. Jika modal politik tersebut belum cukup, masih perlu menunda agenda tersebut.
"Saya tegaskan kembali, mukernas PPP lebih menyatukan persepsi dan program partai. Inilah agenda penting mukernas. Tidak dan belum memikirkan capres-cawapres," tutur dia.
Ageda lainnya, terang dia, mukernas PPP mendatang diarahkan pada persiapan pemilu 2014. Ini berarti PPP secara teknis telah lebih cepat melakukan persiapan pemilu dibandingkan pada 2009 agar kesiapan partai menjadi lebih matang.
Tetapi percepatan persiapan pemilu tersebut tidak menjadi kaitan pada penetapan capres-cawapres. Persiapan pemilu lebih diperkuat pada meningkatkan kualitas kader dan penyiapan visi dan misi lebih baik. "Tadi saya sudah sebutkan PPP berusaha meningkatkan jumlah kadernya di legislatif. Kalau mau meningkat harus lebih baik kadernya," jelas dia.
Ketika didesak dengan sikap lambatnya partai, SDA memastikan tidak ada yang terlambat dalam kebijakan internal partai. Selama ini PPP selalu mampu mengikuti pergeseran politik yang terjadi. Sehingga belum adanya nama capres-cawapres bukan menjadi indikasi kerja partai melambat.
Apakah tidak takut kehilangan gerbong politik di Pemilu 2012? "Tidak ada yang bakal ketinggalan gerbong. PPP tetap menajdi kontestan politik yang andal di setiap even pemilu. Kita tunggu saja," pungkas dia. (rko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Cerai, Calon Kada-Wakada Harus Kenal Lama
Redaktur : Tim Redaksi