jpnn.com - SURABAYA - Muktamar VIII PPP belum tentukan arah koalisi. Meski pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, namun akan ada kemungkinan perubahan setelah muktamar digelar di The Empire Palace, Jalan Embong Malang, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/10).
Ketua Umum terpilih Muktamar VIII PPP, M Romahurmuziy sendiri tak mau berspekulasi. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada muktamirin.
BACA JUGA: Prabowo Merasa Terhormat Didatangi Jokowi
"Yang menentukan nanti adalah muktamirin," kata Romy -sapaan akrab M Romahurmuziy-, Kamis (16/10).
Arah koalisi dibahas di Komisi C yang membidangi Pernyataan Politik dan Rekomendasi. Dalam muktamar, ada pembagian komisi untuk membahas program kerja kepengurusan periode 2014-2019. Komisi A membahas AD/ART dan Komisi B terkait dengan Khittah dan Program Perjuangan.
BACA JUGA: Tiga Tahun Jabat Menteri, Dahlan: Saya tidak Pernah Menduduki Kursi Menteri
Bergabung ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebetulnya lebih banyak disuarakan muktamirin. Apalagi beberapa tokoh-tokoh PPP banyak yang lebih dekat ke Jusuf Kalla. Saat Pilpres, Suharso mendukung Jokowi-JK.
Namun, Wakil Ketua DPW PPP Jawa Timur, Machrus Yasin membantah bila ada pengaruh Jusuf Kalla yang mengarahkan koalisi PPP. "Ini suara murni dari internal muktamirin, tidak campur tangan dari luar," kata Machrus kepada JPNN.com di sela-sela muktamar. (awa/jpnn)
BACA JUGA: Pagi Ini, Jokowi Temui Prabowo yang Sedang Ultah ke-63
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2016, Penempatan Pejabat Struktural Wajib Lewat Promosi Terbuka
Redaktur : Tim Redaksi