Mulai 31 Oktober 2022 Layanan Teman Bus Berbayar, Jadi Sebegini

Rabu, 19 Oktober 2022 – 20:52 WIB
Layanan Teman Bus akan dikenakan tarif, tak lagi gratis. Foto dok Kemenhub

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meng-update terkait program Buy The Service mengenai pemberlakuan tarif penumpang di 10 kota.

Per 31 Oktober 2022, penumpang yang ingin menggunakan jasa layanan Teman Bus akan mulai dikenakan tarif.

BACA JUGA: Sukseskan G20, Kominfo Gandeng Media Internasional Hingga Luncurkan E-book

Adapun rincian tarif yang berlaku akan berbeda di setiap kota, untuk Palembang Rp 4.000, Solo Rp 3.700, Denpasar Rp 4.400, Yogyakarta Rp 3.600, Medan Rp 4.300, Bandung Rp 4.900.

Kemudian tarif Surabaya Rp 6.200, Banjarmasin Rp 4.300, Makassar Rp 4.600 dan Banyumas Rp 3.900.

BACA JUGA: Komunitas Driver Ojol Kirim Surat Cinta Kepada Kemenhub  

Tarif ini akan dikenakan kepada penumpang per satu kali naik Teman Bus, sehingga jika dalam perjalanan penumpang perlu berpindah koridor atau rute, maka penumpang akan terkena tarif lagi.

“Penentuan tarif ini telah diperhitungkan dengan seksama berdasarkan demand dan supply. Adanya perbedaan di setiap kota karena perhitungan tarif menyesuaikan biaya yang akan dikeluarkan dengan jumlah ritase, jarak tempuh serta kemampuan pendapatan masyarakat dan faktor volatil lainnya," ujar Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno.

BACA JUGA: UKM Sahabat Sandi Bantu Ringankan Beban Ratusan Ojol di Tangsel

Penentuan tarif ini akan terus dievaluasi setiap tahunnya, sehingga Teman Bus tetap bisa menjadi layanan yang tak hanya aman dan nyaman, tetapi juga terjangkau.

Metode pembayaran Teman Bus pun tetap memberlakukan cashless payment menggunakan kartu nontunai.

Cara pembayaran tarif Teman Bus pun masih sama seperti ketika masih gratis, di mana penumpang cukup tempelkan kartu di perangkat Tap on Bus (ToB) yang ada di dalam armada Teman Bus.

“Diharapkan pemberlakuan tarif ini bisa memberikan stimulus terhadap pelayanan angkutan umum massal di kota masing-masing untuk meningkatkan kualitasnya sehingga tercipta iklim persaingan yang sehat,” harap Hendro Sugianto.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler