jpnn.com - PANGKALAN BUN – Senin (5/1), operasi pencarian korban yang dilakukan Badan SAR Nasional (Basarnas) sudah memasuki hari kesembilan, sejak pesawat AirAsia QZ8501 dinyatakan hilang, Minggu, 28 Desember 2014 lalu. Jenazah yang belum ditemukan dipastikan sudah mulai rusak dan akan kembali tenggelam ke dasar laut.
"Kemungkinan gelembung gas di tubuh korban sudah pecah dan akhirnya tenggelam kembali ke dasar laut,’’ kata Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi di Posko Pangkalan Bun seperi yang dilansir Jawa Pos (Induk JPNN.com), Minggu (4/1).
BACA JUGA: LHKI Dukung Program Penghematan Birokrasi
Tenggelamnya jenazah ke dasar laut tentu akan menyulitkan pencarian korban. Ditambah lagi dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Menurut Supriyadi, ombak di area pencarian masih berkisar empat meter. Kecepatan angin juga 35 knot. Ditambah hujan rintik-rintik juga terus mengguyur.
Meski begitu, pencarian korban tak menyurutkan semangat Tim SAR. Basarnas berupaya melakukan pencarian dasar laut, walaupun penyelam juga terhalangi dengan jarang pandang. Hari kedelapan pencarian, total 34 jenazah yang berhasil di evakuasi. [Lihat: 34 Jenazah Korban AirAsia Berhasil Dievakuasi]
BACA JUGA: Lima Kapal Dikerahkan Cari Black Box AirAsia QZ8501
Sementara itu, pencarian badan pesawat mulai menemui titik terang. Lima benda berukuran besar yang diyakini merupakan bagian pesawat telah terdeteksi oleh tim pencari dan penyelamat. Kotak hitam AirAsia QZ8501 diyakini tak jauh dari area tersebut. [Lihat: Posisi Black Box AirAsia QZ8501 Sudah Terdeteksi]
Sejauh ini, pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura hilang kontak terus dilakukan. Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC itu disebutkan mengangkut 155 penumpang yang terdiri dari 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak dan seorang bayi.
BACA JUGA: Presiden Direncanakan Hadiri Pembukaan Kongres Pospera I
Ada 162 nyawa yang terangkut. Termasuk, data kru pesawat tersebut adalah pilot Iriyanto, kopilot Remi Emmanuel Plesel, pramugari/pramugara adalah Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano dan Wismoyo Ari Prambudi serta seorang engineer Saiful Rakhmad. Dengan 34 jenazah yang berhasil dievakuasi, berarti masih ada 128 korban yang dicari. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Posisi Black Box AirAsia QZ8501 Sudah Terdeteksi
Redaktur : Tim Redaksi