Multitafsir, Konflik Bakal Berlanjut

Senin, 24 September 2012 – 06:36 WIB
JAKARTA - Konfederasi sepak bola Asia, AFC, akhirnya mengirimkan poin-poin resmi hasil rapat kedua Joint Committee (JC) 20 september lalu. Namun, jumlah poin yang tertulis bukanlah lima, melainkan empat poin utama. Masalah timnas ditulis dalam paragraf berbeda.

Dari pertemuan tersebut, masalah pengelolaan timnas ternyata dipertegas bahwa berada dibawah naungan PSSI. Namun, mengenai sanksi dan lain hal tidak diperjelas dalam poin tersebut.

Dalam surat resmi yang dirilis oleh situs PSSI tersebut, tertulis salah satu penjelasan hasil pertemuan yang berbunyi "Kami juga ingin mengkonfirmasikan bahwa timnas Indonesia harus berada di bawah jurisdiksi PSSI semata. Meski demikian, JC dapat dijadikan forum mengharmonisasi adanya perselisihan tentang pelepasan pemain dari klubnya masing-masing atas nama AFC.

Dengan surat ini, belum berarti masalah timnas selesai. Kedua belah pihak JC dari kubu PSSI Djohar Arifin maupun PSSI La Nyalla Mattalitti dan Indonesia Super League (ISL) masih belum sejalan. Bahkan, saat dikonfirmasi keduanya memberikan pernyataan yang saling ngotot.

Ketua JC, Todung Mulya Lubis yang mewakili PSSI Djohar Arifin, menegaskan bahwa JC tak memiliki wewenang. Karena itu, jika pemain ada yang menolak dipanggil maka PSSI berhak memberikan sanksi.

"Dengan hasil rapat ini, kalau (timnas) di bawah JC ya keliru. Karena itu, berdasar peraturan pemain harus memenuhi panggilan PSSI jika tidak ingin disanksi," tegas Todung.

Sebaliknya, Joko Driyono yang menjadi wakil JC dari kubu PSSI Nyalla dan ISL menjelaskan bahwa kondisi tersebut justru menegaskan posisi JC. Meski jurisdiksi di PSSI, tapi jika ada masalah klub yang tidak mau melepaskan pemain, maka AFC memberikan porsi agar diselesaikan dan diharmonisasi oleh JC.

"Jika JC gagal memahami persoalan dan tidak mengambil peran yang diperlukan, sehingga harapan klub ISL dan KPSI tidak tercapai (manajemen buruk dan kualitas pelatih kurang), jangan harap kita melepas pemain untuk PSSI," terangnya.

Selain masalah timnas, pengembalian Exco (executive committee) PSSI juga masih menjadi perdebatan. Sebab, PSSI menafsirkan bahwa ada prosedur yang harus dijalani empat Exco untuk kembali. Sementara, kubu lain menyebut tak ada syarat tertentu bagi empat Exco untuk kembali.

Selanjutnya, dalam surat tersebut dijelaskan bahwa poin-poin pertemuan kedua JC akan dibawa pada rapat komite asosiasi FIFA yang digelar pada hari ini (24/9). Dengan begitu, hasil tersebut benar-benar tak bisa dikompromikan lagi.(aam/ko)

Rilis AFC soal Hasil Rapat JC

1. Pada prinsipnya menyetujui ISL dan IPL menjalankan secara terpisah musim kompetisi 2013, namun kedua entitas ini harus berafiliasi dan beroperasi dibawah jurisdiksi PSSI."JC juga menyetujui bahwa pada 2014 atau 2015 hanya ada satu liga profesional kasta tertinggi. Musim 2013 akan digunakan sebagai tahun dimana peserta-peserta akan dievaluasi dan akhirnya masuk kedalam kualifikasi satu-satunya liga profesional kasta tertinggi.

Kami mencatat sudut pandang ISL/KPSI untuk mengimplementasikan satu liga profesional pada tahun 2015, posisi/opini kami adalah bahwa liga tersebut seharusnya diimplementasikan pada tahun 2014. Kami juga berpendapat bahwa liga musim 2013 seharusnya dilakukan perubahan nama kompetisi.

2. Disetujui bahwa kedua pihak akan bekerjasama dengan AFC dan FIFA untuk melakukan revisi statuta untuk selanjutnya di bawa ke forum kongres PSSI berikutnya untuk diadopsi (ratifikasi). JC juga menyetujui bahwa kelompok tugas ini juga untuk memverifikasi anggota-anggota PSSI untuk dapat hadir di kongres (sebagai anggota yang sah). Perwakilan dari PSSI adalah SIM (Saleh Ismail Mukadar) dan CAS (Catur Agus Saptono) sedangkan dari KPSI adalah HIP (Hinca Panjaitan) dan TMN (Togar Manahan Nero).

3. Menyetujui segera mengembalikan 4 exco yang sebelumnya dikeluarkan (LNM, EDB, TA dan RR) dan Sekjen PSSI bertugas untuk mengoraganisir prosedur terkait pengembalian anggota tersebut

4. Menyetujui bahwa kongres PSSI berikutnya harus dilaksanakan sebelum tahun 2012 berakhir, dimana didalamnya termasuk mengadopsi (ratifikasi) Statuta PSSI yang baru. Agenda kongres sebelumnya dikonfirmasikan dengan AFC dan FIFA terlebih dahulu.

Kami juga ingin mengonfirmasikan bahwa timnas Indonesia harus berada dibawah jurisdiksi (naungan) PSSI semata. Meski demikian JC dapat dijadikan forum untuk mengharmonisasi adanya perselisihan tentang pelepasan pemain dari klubnya masing-masing.

Atas nama AFC, saya mengucapkan terima kasih kepada semua anggota JC yang telah melakukan rapat yang sukses.
Kami akan melaporkan hal ini dalam rapat komite asosiasi FIFA pada tanggal 24 September 2012.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Chelsea Amankan Suksesor Terry

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler