jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mulyanto menuntut pemerintah melakukan investigasi secara mendetail atas karamnya KRI Nanggala-402 di perairan sisi utara dari Pulau Bali.
"Pemahaman atas penyebab kecelakaan menjadi penting bagi pengoperasian kapal selam kita yang lain di masa yang akan datang," kata Mulyanto dalam keterangan persnya, Minggu (26/4).
BACA JUGA: Catat! Ini Janji Prabowo Setelah Personel KRI Nanggala Dinyatakan Gugur
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebutkan, pemerintah juga perlu menyusun rencana pengembangan kemampuan teknologi kelautan, menyusul karamnya KRI Nanggala-402.
Nantinya, kata dia, kemampuan teknologi ini dapat dimanfaatkan mengelola sumber daya kekayaan laut. Termasuk untuk tugas perbantuan kasus-kasus kecelakaan laut.
BACA JUGA: Sultan Berharap Presiden Memberi Penghormatan Khusus Kepada Prajurit KRI Nanggala-402
“Dalam kasus ini perlu mengerahkan semua kemampuan riset yang dimiliki untuk menganalisis penyebab kecelakaan KRI Nanggala 402 secara akurat, sehingga tidak menjadi polemik spekulatif yang bernuansa politis di masyarakat," ujar dia.
Panglima TNI Marsekal Hadj Tjahjanto merasa berat hati menyatakan bahwa KRI Nanggala-402 karam di perairan sisi utara dari Pulau Bali. Sebelumnya status kapal buatan Jerman itu hanya dinyatakan hilang, pada Rabu (21/4).
"Dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam," kata Hadi saat menyampaikan konferensi pers yang disiarkan Puspen TNI di YouTube, Minggu (25/4).
Eks Kepala Staf TNI AU tersebut mengatakan, status karam terhadap KRI Nanggala-402 itu terkonfirmasi dari temuan serpihan kapal di perairan sisi utara dari Pulau Bali.
Temuan itu, ujar dia, meliputi kemudi vertikal belakang dan selang timbul, jangkar, bagian luar badan tekan, serta baju keselamatan awak kapal MK 11.
Menurut Hadi, seluruh personel yang berada di KRI Nanggala-402 dinyatakan gugur dengan status karam terhadap kapal milik TNI AL tersebut.
"Atas nama seluruh prajurit dan keluarga besar TNI, selaku Panglima TNI, saya sampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur," ungkap lulusan Akademi Militer 1986 itu. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan