jpnn.com, JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD bersama Mendagri Tito Karnavian menerima kedatangan Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (4/2).
Mahfud didampingi Tito lantas menggelar pertemuan tertutup dengan Hamid.
BACA JUGA: Mahfud MD: Sekolah di Natuna Tidak Diliburkan
Setelah pertemuan, Mahfud mengakui adanya keterlambatan informasi berkaitan dengan karantina WNI yang dipulangkan dari Tiongkok di Natuna.
"Memang terjadi semacam bukan miskomunikasi, ya, keterlambatan informasi," kata Mahfud ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (3/2).
BACA JUGA: Lihat, WNI yang Dikarantina di Natuna Titip Pesan Buat Jokowi
Menurut Mahfud Mahmodin, lambatnya informasi memunculkan gejolak di kalangan warga Natuna. Warga pun melayangkan demonstrasi untuk menolak karantina WNI di Natuna.
"Timbul kesalahpahaman karena komunikasi dengan pemerintah daerah dan rakyat Natuna. Agak terlambat dan itu supaya Anda maklumi," ucap dia.
BACA JUGA: Jangan Salahkan Warga Natuna yang Takut Sama Virus Corona
Mahfud beralasan, keterlambatan informasi ini karena pemerintah fokus terhadap upaya pemulangan WNI dari wilayah terdampak virus Corona Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Belum sempat pemerintah pusat menggelar sosialisasi, WNI asal Tiongkok kemudian sudah ditempatkan di Natuna.
"Begitu mendapat green light untuk memulangkan saudara-saudara kita, WNI dari Wuhan, itu langsung bekerja cepat dan memutuskan mengambil tempat di Natuna yang dianggap tempat paling mudah, paling aman, dan dekat dengan instalasi militer untuk dilakukan sesuatu dengan cepat," timpal dia.
Diketahui, sejumlah masyarakat Natuna menggelar demonstrasi, pada Minggu (2/2) kemarin. Mereka berdemonstrasi untuk menolak wilayah Natuna menjadi tempat observasi dan karantina WNI yang pulang dari Tiongkok. Mereka khawatir virus Corona tersebar di Natuna.
Ketua KNPI Natuna Haryadi mengatakan, warga menyampaikan sikap menolak rencana pemerintah pusat mengarantina WNI itu di Natuna selama sekitar 14 hari.
Warga sangat khawatir kalau WNI tersebut tertular virus corona asal Wuhan, meskipun pemerintah telah mengklaim mereka pulang ke Tanah Air dalam kondisi sehat. "DPRD pun sudah sepakat menolak karantina WNI di Natuna," sebut Haryadi. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan