Muncul Memar di Kulit? Waspadai 9 Risiko Penyakit Berikut

Kamis, 23 Januari 2020 – 23:11 WIB
Memar (Ilustrasi). Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com - Memar merupakan gejala kulit berwarna kebiruan atau keunguan yang biasanya timbul akibat adanya cedera.

“Memar terjadi akibat adanya pembuluh darah kecil yang pecah di dalam kulit, sehingga darah jadi menumpuk di jaringan kulit dan menyebabkan memar muncul,” kata dr. Nabila Viera Yovita dari KlikDokter.

Penyebab Munculnya Memar di Kulit Selain Cedera

BACA JUGA: Stok Kurang, PMI Ngamen Darah Keliling

Selain akibat benturan atau cedera, memar juga bisa menandakan adanya suatu kondisi medis yang berbahaya. Beberapa yang harus diwaspadai antara lain:

1. Hemofilia
Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah yang gejalanya ditandai dengan kekurangan darah. Hemofilia merupakan penyakit yang diturunkan secara genetik dan terkait dengan kromosom X.

BACA JUGA: 7 Tanda Anda Kekurangan Vitamin K

Oleh karena itu, hemofilia hanya dapat dialami oleh laki-laki saja. Perempuan tidak dapat mengalami penyakit ini, melainkan hanya menjadi pembawa gen saja.

“Gejala hemofilia bisa dilihat sejak bayi atau saat masih anak-anak. Biasanya, mereka yang mengalami hemofilia akan mudah mengalami lutut memar dan bengkak ketika belajar merangkak saat masih balita. Selain itu, feses penderita umumnya berwarna hitam,” ujar dr. Nabila.

BACA JUGA: 7 Makanan Mengandung Vitamin K Tinggi

2. Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP)

ITP adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan trombosit yang rendah akibat penghancuran trombosit tanpa sebab yang jelas oleh hati dan limpa. Penyakit yang hingga kini belum diketahui penyebabnya ini lebih banyak dijumpai pada pria dan anak-anak.

“Umumnya, orang dengan ITP akan mudah mengalami memar, gusi berdarah, atau mudah mengalami mimisan tanpa didahului demam,” kata dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid, juga dari KlikDokter.

3. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, baik pria maupun wanita, kulitnya akan mengalami penipisan dan menjadikannya lebih sensitif. Selain itu, pembuluh darah juga akan menjadi lebih rapuh dari biasanya. Kombinasi keduanya membuat Anda jadi rentan mengalami memar.

4. Kekurangan vitamin C dan K

Kekurangan vitamin K juga menjadi penyebab lainnya tubuh Anda mudah memar.

“Vitamin K merupakan salah satu kandungan esensial yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk faktor pembekuan darah. Jadi, jika faktor pembekuan darah tersebut kurang, maka darah akan sulit untuk membeku dan menjadikan pembuluh darah mudah pecah,” dr. Nabila menjelaskan.

“Kekurangan vitamin K juga bisa terjadi karena adanya efek samping dari sering mengonsumsi obat pengencer darah,” tambahnya.

5. Demam berdarah dengue (DBD)

DBD bisa mengakibatkan tubuh gampang memar akibat kadar trombosit yang rendah. Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi mendadak, nyeri sendi, sakit kepala atau nyeri di bagian belakang mata, lalu diikuti dengan munculnya bintik merah atau lebam, atau perdarahan lainnya.

“Memar akibat DBD umumnya tidak membahayakan dan akan hilang dengan sendirinya setelah trombosit kembali dalam jumlah normal,” terang dr. Resthie.

6. Leukemia

Satu lagi, dikatakan oleh dr. Fiona Amelia, MPH, dari KlikDokter, memar juga bisa menjadi tanda kanker darah atau leukemia.

“Memar-memar, mimisan, atau perdarahan gusi kerap ditemui pada kanker darah yang disebabkan oleh leukemia. Ini karena pertumbuhan sel darah putih yang abnormal kerap mengganggu produksi dan fungsi sel darah lain seperti trombosit, yang berperan penting dalam pembekuan darah,” kata dr. Fiona.

Anda juga perlu mewaspadai leukemia jika gejala memar juga disertai gejala lainnya seperti rasa lelah yang tak biasa. Begitu juga bila sering mengalami infeksi, berat badan turun, demam yang hilang timbul, berkeringat pada malam hari, pembesaran kelenjar getah bening, serta nyeri tulang atau sendi.

7. Sirosis Hati

Sirosis merupakan kondisi kerusakan pada organ hati karena sel-sel di dalamnya berubah menjadi jaringan parut.  Akibat sirosis, organ hati tidak dapat melakukan tugasnya yang mengatur faktor pembekuan darah di dalam tubuh dengan baik. 

Saat mengidap sirosis hati, faktor pembekuan berada dalam keadaan di bawah normal, sehingga perdarahan mudah terjadi, termasuk di bawah kulit yang menjadi penyebab memar.

8. Efek Samping Minum Obat Pengencer Darah
Obat pengencer darah umumnya dikonsumsi rutin oleh pasien penderita penyakit jantung koroner, stroke, penyumbatan pembuluh darah tungkai, atau penyakit pengentalan darah lainnya. Namun perlu diketahui, bahwa beberapa jenis obat pengencer darah memiliki efek samping berupa memar di kulit dan perdarahan. 

Jika Anda mengonsumsi pengencer darah secara rutin dan mengalami memar, Anda perlu periksa ke dokter agar dosis obat bisa disesuaikan.

9. Purpura Senilis

Purpura senilis adalah penyakit yang terjadi akibat pembuluh darah semakin rapuh dan biasanya dialami oleh orang lanjut usia. Pembuluh darah yang rapuh ini mudah pecah, sehingga menyebabkan darah terjebak di bawah kulit dan memar pun terjadi. 

Purpura senilis ditandai dengan gejala mudah timbul memar di daerah lengan dan tungkai bawah. Bahkan terkadang area kulit yang memar berubah menjadi kecokelatan setelah memarnya hilang.(klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler