jpnn.com - BANJARMASIN – Pelatih sepakbola Kalimantan Selatan Mundari Karya mempertanyakan Surat Keputusan Pra PON yang dikeluarkan PB PON. Dalam aturan itu disebutkan, tim dilarang memakai pemain profesional dari klub Indonesia Super League (ISL).
Menurut Mundari, SK tersebut masih abu-abu alias tak jelas. "Pada PON sebelum tidak ada masalah soal itu,” tutur Mundari, Selasa (17/2).
BACA JUGA: Anaknya Diberi Nama: Ziera Elovie Putri Persib!
Mundari lantas menceritakan pengalamannya saat mengikuti PON. Tepatnya pada 1980. Kala itu, dia bermain untuk Lampung dan berhasil meraih gelar juara. “Sebagian besar pemain bahkan dari klub Jaka Utama Lampung," cerita Mundari.
Pada regulasi PON sebelumnya memang tak ada larangan untuk pemain profesional. Batasannya hanya pada usia dan domisili. Kala itu, masih di bawah kendali PSSI. Kemudian aturan berubah setelah penyelenggaraan diambil alih oleh PB PON.
BACA JUGA: Anggaran Defisit, Pembangunan Sirkuit Batal
Perubahan regulasi tersebut tentu saja membuat Kalsel pusing. Pasalnya ada beberapa pemain profesional. Sebut saja seperti Hansamu Yama Pratana, Paulo Oktavianus Sitanggang, Agi Pratama, Aidil Bogel, Tedy Berlian serta Nazarul Fahmi. "Aturan ini harus ditanyakan lagi agar lebih jelas,” sebut Mundari. (dye/jos/jpnn)
BACA JUGA: Beruang Madu Dapatkan 2 Pemain Baru
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemain Berdarah Batak Ini Ingin CR7 Bermain di AS Roma
Redaktur : Tim Redaksi