jpnn.com - JAKARTA – Rio Haryanto kini tengah berada dalam momen emas untuk mewujudkan ambisinya tampil di Formula 1. Syaratnya, Rio harus bisa membayar uang muka ke Manor Racing sebesar tiga juta Euro atau setara Rp 45 miliar (Euro = Rp 15.000).
Jika gagal memenuhinya, ambisi Rio tampil di balapan jet darat itu bakal pupus. Padahal, membalap di F1 bukan hanya soal skill, tetapi juga kesempatan. Tidak semua pembalap mendapat kesempatan tampil di F1.
BACA JUGA: Bukti Soliditas dan Patriotisme Bangsa Indonesia
Banyak pembalap yang rela membayar agar potensinya dilirik tim F1. Hal itulah yang akhirnya memunculkan istilah pay driver. Sudah banyak pembalap yang melakukannya pada masa lalu.
Mantan megabintang F1 seperti Niki Lauda dan Michael Schumacher pun melewati fase itu. Hal yang sama juga dilakukan pembalap yang kini membela McLaren Fernando Alonso.
BACA JUGA: Pembelian Mobil Asian Games Ternyata tak Ada di Anggaran
Publik Indonesia tentu tak ingin merasakan kegetiran seperti warga Venezuela. Sebagaimana diketahui, Venezuela tak bisa lagi menyaksikan performa Pastor Maldonado musim 2016 ini.
Pasalnya, perusahaan minyak Venezuela PDVSA gagal membayar dana sponsor. Alhasil, Maldonado pun harus menunggu hingga 2017 untuk kembali berlaga di balapan jet darat.
BACA JUGA: DPR Kecewa Pembelian Mobil Asian Games
Angin segar bagi Rio sudah datang, Kamis (11/2) kemarin. Perwakilan Manor sudah bertemu dengan pihak Kemenpora. Hasilnya, Manor memberikan perpanjangan deadline pembayaran uang muka hingga pekan depan.
Rio pun cukup lega dengan keputusan itu. “Kami berterima kasih extension waktu dari Manor," tegas Rio. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Lagi, Pelatih Indonesia Ditawari Tukangi Tim Luar Negeri
Redaktur : Tim Redaksi