Musda Demokrat, Ajang Adu Ide Memenangi Pilkada dan Pemilu 2024

Selasa, 18 Januari 2022 – 09:27 WIB
Anggota DPR RI Herman Khaeron sekaligus Kepala Badan Pemenangan Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat. Foto: Humas DPR for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat terus menggerakkan mesin politik menjelang Pilkada serentak dan pemilu 2024 melalui pelaksanaan musyawarah daerah (Musda).

Setelah beberapa wilayah melakukan kegiatan Musyawarah Daerah (Musda), kini DPP Partai Demokrat kembali melaksanakan kegiatan Musda di dua provinsi yaitu Jawa Barat pada 19 Januari 2022 dan Jawa Timur pada 20 Januari.

BACA JUGA: Demokrat Jabar Bakal Gelar Musda, Dua Kandidat Bersaing

Musda di dua provinsi itu akan dibuka langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya secara virtual.

Acara tersebut akan dihadiri langsung Kepala Badan Pemenangan Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron.

BACA JUGA: IMDI Dukung Anton Suratto Maju Jadi Calon Ketua Demokrat Jabar

Herman Khaeron menjelaskan Musda yang dilakukan Partai Demokrat berbeda dari musda sebelumnya.

Dia menyebut ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan Musda Partai Demokrat, yaitu pra-Musda, pelaksanaan Musda, dan pasca-Musda.

BACA JUGA: Musda Demokrat Ricuh, Peringatan Kubu KLB soal AHY Terbukti

“Tahapan pra-Musda yaitu persiapan, penjaringan, dan verifikasi faktual pemilik suara dan dukungan terhadap bakal calon akan dilakukan H-1 Musda. Bagaimana calon mendapatkan dukungan dari pemilik suara yaitu DPC. Tentunya yang memberi dukungan ganda, akan diberikan sanksi,” tegas anggota DPR RI ini.

Pelaksanaan Musda kali ini tidak memilih ketua, melainkan mengusulkan bakal calon (balon) dalam sidang musda, menetapkan elemen formatur, dan keputusan-keputusan lainnya. 

“Kemudian sidang Musda mengusulkan nama calon, maksimal 3 nama calon, dan sedikitnya satu calon ke Tim 3 DPP dalam hal ini ketua umum, sekretaris jendral, dan ketua BPOKK untuk mengikuti tahap pasca-Musda," ujar Herman.

Menurut Herman, kalau dulu yang menentukan ketua DPD adalah suara terbanyak, tetapi sekarang yang terpenting para calon memenuhi persyaratan calon, selebihnya akan mengikuti tahapan uji kelayakan dan kepatutan dengan materi pokok visi, misi, dan program kerja calon.

Dengan begitu, kata dia, menghasilkan pimpinan yang betul-betul kredibel dan berintegritas, serta dapat mengerakkan mesin partai di daerahnya masing-msaing.

Herman menegaskan kegiatan Musda bukan adu kekuatan uang, melainkan adu ide dan gagasan kesiapan menghadapi pemilu 2024.

“Saya tegaskan Musda bukan adu kekuatan dan uang, namun adu ide gagasan bagaimana dapat menggerakkan mesin partai dengan baik, terutama memenangkan pemilu 2024,” tegas Herman Khaeron.

Kang Herman sapaan Herman Khaeron menambahkan Musda juga bukan memperbanyak dukungan pemilik suara. Namun, memenuhi syarat yang diatur dalam peraturan organisasi.

Selebihnya adalah meyakinkan DPP bahwa Ketua DPD mampu memperbanyak pemilih demokrat di wilayahnya sehingga menang dalam pemilu dan pilkada serentak 2024.

Tentunya dalam pelaksanaan Musda dalam kondisi pandemi peserta  Musda wajib menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Seluruh peserta akan menjalani tes swab dan dipastikan dalam kondisi sehat.

Harapannya, kata Herman, Musda dapat berjalan secara demokratis, tertib, aman, lancar, dan legitimit.

“Musda adalah amanat AD/ART tahun 2020. Prinsip dasar pelaksanaan yang harus dipedomani seluruh kader adalah sebagai ajang konsolidasi, harmonisasi, dan rekonsiliasi,” kata Herman Khaeron.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler