Musda Demokrat Jabar Buntu, Unsur DPP Disalahkan

Selasa, 23 Oktober 2012 – 10:01 WIB
BOGOR - Deadlock yang terjadi pada Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Demokrat Jawa Barat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Senin (22/10) malam, mengundang kekecewaan para pesertanya. Buntunya rapat lanjutan dengan agenda pembahasan tata tertib pemilihan Ketua DPD PD periode 2012-2017 itu dianggap sebagai bentuk inkonsistensi. 

Ketua DPC PD Kota Depok, Agung Witjaksono, menuding ada pihak yang memang ingin Musda tidak berjalan sebagaimana mestinya. "Ini ditunda dengan alasan yang tidak jelas, maka saya menyebut ini Musda dagelan. Pihak DPP yang bertugas tidak serius menjalankan musda," kata Agung kepada pers, Selasa pagi (23/10).

Menurutnya, Musda itu juga menunjukkan adanya inkonsistensi atas tata tertib. Lagi-lagi Agung menuding unsur DPD yang harus bertanggung jawab. "Saya melihat unsur DPP yang bertugas melaksanakan musda menunjukkan proses demokrasi yang rendah kualitasnya,"  ucapnya.

Ditegaskannya, jika mengacu kepada tata tertib maka Musda dapat dilanjutkan karena dihadiri 15 dari 26 DPC.  Artinya, jumlah sudah lebih dari setengah sebagaimana disyarakan tata tertib.

Ditegaskannya, Musda PD Jawa Barat tercatat sebagai Musda dengan persiapan terlama karena hampir dua tahun. Tapi begitu Musda digelar, kata Agung, yang terjadi justru bukan langkah maju.

"Ini sangat berbeda dengan apa yang selalu diajarkan Ketua Dewan Pembina Pak SBY. Ini pertunjukan demokrasi yang rendah kualitasnya, terkesan dipaksakan dan ditunda tanpa alasan," lanjut Agung.

Seperti diketahui, Musda DPD PD Jabar kemarin dibuka oleh Sekjen PD, Edhie Baskoro Yudhoyono. Namun Musda dengan agenda pemilihan Ketua DPD PD Jabar periode 2012-2017 tak menunjukkan tanda-tanda bakal dilanjutkan setelah pimpinan sidang Michael Wattimena dari unsur DPP PD beserta dua anggota pimpinan lainnya, M Hasan dan Ibrahim Sarossa meninggalkan ruang sidang usai jeda salat Maghrib, Senin (22/10) malam.

Tak hanya pimpinan sidang yang meninggalkan arena Musda, salah satu kandidat Ketua DPD PD Jabar, Irfan Suryanagara beserta 11 DPC pendukungnya juga lenyap dari arena Muda. Berdasarkan penelusuran Radar Bogor (Grup JPNN), aksi walk out pimpinan sidang dan 11 DPC itu diduga karena posisi dukungan kepada Irfan kalah kuat dari pesaingnya, Iwan Sulandjana (incumbent). Kubu Irfan limbung setelah mengetahui dukungan kepadanya hanya 11 suara DPC. Sementara, sang incumbent mengklaim telah mengantongi dukungan dari 15 DPC.

Rencananya sidang akan dimulau lagi pagi ini. Panitia hanya memiliki waktu sehari ini saja karena Musda dijadwalkan berlangsung 22-23 Oktober. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalimantan Utara Provinsi Ke-34 RI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler