Musda Demokrat Sulut Awali Perseteruan SBY-Anas

Jumat, 05 April 2013 – 22:00 WIB
JAKARTA - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Kabupaten Cilacap, Tri Dianto membeber perseteruan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Anas Urbaningrum. Menurut Tri, awal perseteruan antara SBY dan Anas dimulai saat Musyawarah Daerah (Musda) DPD PD Sulawesi Utara.

Kemarahan SBY terlontar karena calonnya gagal menjadi Ketua DPD PD Sulut. "SBY marah dengan Mas Anas, itu jelas sekali. Itu waktu Mei 2011, Musda Sulut. Itu waktu pemilihan Ketua DPD Sulut," ujar Tri kepada wartawan, Jumat (5/4).

Anas, kata Tri, saat itu memang berada pada posisi yang sangat dilematis. Pasalnya, dalam Musda PD Sulut ada dua kandidat kuat yang maju sebagai calon Ketua DPD. SBY pun punya jago sendiri untuk memimpin PD di Sulut.

Di sisi lain, ada kandidat lain yang dijagokan EE Mangindaan. Saat itu, tutur Tri, Mangindaan  bilang ke Anas agar jangan sampai PD Sulut dipimpin orang pilihan SBY.

"Nas tolong jangan sampai yang jadi Ketua DPD ini orang itu," kata Tri Dianto menirukan pesan Mangindaan ke Anas. "Orang itu merujuk pada orangnya Pak SBY. Hal itu dilakukan karena ini ada semacam (persaingan) marga," terang dia.

Bahkan Tri menyebut Mangindaan sempat mengancam akan hengkang dari PD jika yang terpilih adalah calon yang dijagokan SBY. "Kalau orang itu (kandidatnya Pak SBY, red) jadi,  saya akan keluar dari Partai Demokrat dan sebagai menteri karena ini menyangkut harga diri saya," sambung Tri menirukan ucapan Magindaan ke Anas.

Karenanya, sambung Tri, Anas memilih calon yang dijagokan Mangindaan. Nama yang disodorkan Magindaan memang akhirnya terpilih menjadi Ketua DPD PD Sulut karena dipilih mayoritas DPC. "Setelah itu, Pak SBY mengirimkan pesan singkat kepada Anas. SMS-nya begini, saya akan membuat perhitungan dengan anda," kata dia mengutip isi SMS dari SBY ke Anas.

Tri menjamin pengakuannya soal perseteruan SBY-Anas yang berawal dari pemilihan Ketua DPD PD Sulut itu bukan hasil rekaan. Sebab, katanya, kenyataannya memang seperti itu.

"Data ini valid. A1 lah. Itulah awal mula persoalan (Anas dan SBY) terjadi. SMS pada Mei 2011, setelah Musda Sulawesi Utara," tandasnya.

Seperti diketahui, pada saat Musda PD Sulut ada dua kandidat yang bersaing, yakni Sinyo Harry Sarundajang dan S Vicky Lumentut. Sarundanjang adalah Gubernur Sulut, sedangkan Lumentut tercatat sebagai Wali Kota Manado.

Pada saat Musda, Sarundajang memang mendapat restu dari SBY. Namun saat pemilihan Ketua DPD, justru yang terpilih adalah Lumentut. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Saklek soal Kuota 30 Persen Perempuan, Bawaslu Teriak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler