KEJAKSAN- Cuaca panas tanpa hujan yang terjadi sejak 26 Februari hingga 1 Maret 3013 di Kota Cirebon, disebabkan siklus tropis rusti. Imbasnya, belakangan suhu udara terasa lebih panas.
Namun berkurangnya curah hujan bukan berarti pertanda musim hujan akan berakhir. Sebab, diperkirakan musim hujan akan berlangsung hingga April mendatang. Hal ini karena angin muson barat masih bertiup di langit Indonesia. Angin tersebutlah yang membawa awan hujan dari benua Asia ke Indonesia.
Menurut Kepala Peneliti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Abdul Rokhman, hal ini terjadi karena adanya siklus tropis rusti yang mengakibatkan curah hujan berkurang.
“Curah hujan akan kembali tinggi setelah siklus tropis rusti ini berakhir. Perlu diketahui rata-rata kecepatan angin bertiup sekitar 5-30 km/jam, suhu udara 26-35, kelembaban 50-92 persen dan diperkirakan hujan akan terjadi dalam intensitas ringan atau kecil,” bebernya. (jml)
Namun berkurangnya curah hujan bukan berarti pertanda musim hujan akan berakhir. Sebab, diperkirakan musim hujan akan berlangsung hingga April mendatang. Hal ini karena angin muson barat masih bertiup di langit Indonesia. Angin tersebutlah yang membawa awan hujan dari benua Asia ke Indonesia.
Menurut Kepala Peneliti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Abdul Rokhman, hal ini terjadi karena adanya siklus tropis rusti yang mengakibatkan curah hujan berkurang.
“Curah hujan akan kembali tinggi setelah siklus tropis rusti ini berakhir. Perlu diketahui rata-rata kecepatan angin bertiup sekitar 5-30 km/jam, suhu udara 26-35, kelembaban 50-92 persen dan diperkirakan hujan akan terjadi dalam intensitas ringan atau kecil,” bebernya. (jml)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Kuliahi Perwira Polisi Soal Blusukan
Redaktur : Tim Redaksi