jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji meminta masyarakat untuk menghemat air untuk mengantisipasi musim kemarau.
Warga diminta mewaspadai suhu udara makin panas dan kekeringan dampak kemarau.
BACA JUGA: Cuaca Panas Melanda Jakarta, Oh Ternyata
“Kami mengimbau warga mengantisipasinya dengan penghematan air, serta menjadikannya sebagai gaya hidup baru,” ujar Isnawa, Selasa (10/5).
Selain itu, masyarakat juga diimbau memeriksa tabung gas secara berkala guna mencegah terjadinya kebocoran tabung gas yang dapat memicu kebakaran.
BACA JUGA: Masuk Musim Kemarau, BPBD DKI Jakarta Minta Masyarakat Waspada
“Ancaman bencana kebakaran pada gedung dan permukiman juga perlu kita antisipasi bersama sebagai bentuk kewaspadaan terhadap dampak kekeringan di musim kemarau ini,” tuturnya.
Menurut dia, berdasarkan data dari BMKG dalam sepekan terakhir selama periode tanggal 1 hingga 7 Mei 2022, suhu maksimum berkisar antara 33-36,1 derajat celsius.
BACA JUGA: BMKG Imbau Masyarakat Waspada Hingga Pertengahan Mei
Walau begitu, suhu udara terik yang terjadi bukan fenomena gelombang panas, melainkan dipicu oleh beberapa faktor, seperti posisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator.
Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.
BACA JUGA: Fenomena Awan Berbentuk Gelombang Tsunami Terjadi di Langit Kutai Kartanegara, Lihat
“Tingkat awan yang rendah dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi, sehingga kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari,” kata dia.(mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentrok dengan Warga, Pemotor Ini Keluarkan Beceng, Polisi Cek TKP
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi