Musim Lalu Chelsea Merugi Rp 1,1 Triliun

Sabtu, 14 Februari 2009 – 07:43 WIB

MUSIM lalu menjadi masa kelabu bagi ChelseaTak hanya gagal meraih satupun gelar, kondisi keuangan The Blues - julukan Chelsea - juga merugi

BACA JUGA: Gairah Gianfranco Zola, Trauma Blackburn

Jumlahnya 65,7 juta pounds atau sekitar Rp 1,1 triliun (kurs 1 pounds = Rp 16.930)
Tapi, kerugian itu menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 74,8 juta pounds (sekitar Rp 1,2 triliun).

Kerugian terbesar Chelsea di era Roman Abramovich terjadi pada musim 2004/2005 dengan nilai 140 juta pounds atau sekitar Rp 2,38 triliun

BACA JUGA: Chelsea tidak Bisa Anggap Enteng Watford

Nominal itu setara dengan dana akuisisinya
Klaim dari BBC, Abramovich total sudah menginvestasikan 710 juta pounds (sekitar Rp 12 triliun) selama enam tahun di Stamford Bridge.

''Investasi klub sepak bola adalah jangka panjang

BACA JUGA: Presiden di Belakang Eriksson

Laporan keuangan musim lalu telah menunjukkan jika Chelsea masih dalam trek bisnis yang benar,'' kata Peter Kenyon, chief executive Chelsea, kepada Sportinglife.

Padahal, Chelsea harus mengeluarkan dana ekstra 23,1 juta pounds (sekitar Rp 393 miliar) untuk kompensasi pergantian pelatih di tengah jalan yang dialami Jose Mourinho dan Luiz Felipe Scolari''Bujet itu termasuk pergantina lima staf pelatih,'' terang Kenyon.

Untuk membayar Scolari yang didepak Senin lalu (9/2), Chelsea harus merogoh dana kompensasi 7,5 juta pounds (sekitar Rp 127 miliar)''Kasus itu tidak akan mengganggu target klub yang ingin mencapai keseimbangan neraca pada musim 2009/2010,'' tandas Kenyon.

Meski terus merugi, klub asal London itu tetap bertengger di posisi lima besar klub terkaya dunia hasil survei kantor akuntan publik Deloitte yang dirilis Kamis lalu (12/2)The Blues berada di bawah Real Madrid, Manchester United, Barcelona, dan Bayern MunchenKekayaan itu dihitung mengacu pada penghasilan yang dicatat sepanjang musim lalu(dns/ca)

BACA ARTIKEL LAINNYA... LFP Curiga Paspor Cavenaghi Palsu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler