Musisi Legendaris Manu Dibango Meninggal Dunia karena Corona

Rabu, 25 Maret 2020 – 16:59 WIB
Musisi Kamerun Manu Dibango bermain saksofon di Paris, 26 Januari 2005. Foto: antara/reuters

jpnn.com, JAKARTA - Penyanyi dan pemain saksofon dunia Manu Dibango meninnggal dunia akibat infeksi virus corona.

Musisi asal Kamerun ini mengembuskan napas terakhir pada usia 86 tahun di Prancis, Selasa (24/3).

BACA JUGA: Kabar Terbaru soal Kondisi Tom Hanks dan Istrinya setelah Terjangkiti Corona

“Dengan penuh dukacita kami mengumumkan kepergian Manu Dibango, Papy Groove kami, yang meninggal dunia akibat Covid 19," tertulis di keterangan dalam laman Facebook Dibango.

Dibango meninggal di rumah sakit di kawasan Paris, kata anggota manajemen artis Thierry Durepaire kepada Reuters. Ia didiagnosis terkena infeksi virus corona awal bulan ini.

BACA JUGA: Positif Covid-19, Idris Elba Ungkap Sosok yang Menulari Dirinya

Manu Dibango yang lahir di Kamerun tiba di Prancis pada awal 1950-an dan belajar jazz serta saksofon di kota Reims, tempat dia mulai bermain di klub, berdasarkan biografi di laman Facebook.

Pada awal 1960-an, gaya bermainnya lebih condong pada ritme Afrika saat berkolaborasi dengan musisi asal Kongo yang berbasis di Brussels, lalu dia mulai tur di Afrika, mengasah ciri khas ritme saksofonnya.

BACA JUGA: Andrea Dian Kirim Pesan Penting dari Ruang Isolasi

"Sax itu seksi. Saya juga main alat musik lain, tapi suara saya paling bagus terdengar lewat saksofon," ujar Dibango yang juga bermain piano, organ dan vibraphone kepada program musik Prancis Basique tahun lalu.

Pada akhir 1960-an, Dibango membuat band sendiri. Dia bermain bersama musisi Prancis dan menciptakan lagu terkenal "Soul Makossa" pada 1972, lagu yang membuat dia terkenal di mancanegara dan diinterpretasikan ulang oleh banyak musisi lain.

Pada 2009, Dibango mengajukan gugatan di pengadilan Paris terhadap produser Michael Jackson karena menggunakan "Mamase, mamasa, makossa" dari Soul Makossa. Riff itu terkenal di dunia lewat lagu Michael Jackson "Wanna Be Startin' Something". Kasus itu diselesaikan di pengadilan.

Ketika diwawancara tahun lalu, Dibango mengatakan lagu itu kini bisa dipakai semua orang. "Lagu itu telah berkembang sekali. Ketika sebuah lagu jadi standard, itu bukan lagi milik komposer, tapi orang yang menginterpretasikannya," kata dia.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler