BANGKALAN - Bermaksud memusnahkan barang bukti (BB) mercon dan serbuk bahan peledak, anggota polisi justru celaka. Peristiwa nahas itu menimpa Iptu Supriyanto, perwira Polres Bangkalan yang menjabat Kasat Tahanan dan Barang Bukti (BB), Rabu (17/7).
Peristiwa tersebut terjadi pukul 11.30. Awalnya, barang bukti (BB) petasan dari Kecamatan Blega dan Arosbaya itu akan dimusnahkan. Saat itu, BB petasan tersebut telah direndam ke dalam air selokan di depan Mapolres Bangkalan.
Setelah sekian lama direndam, lalu diangkat. Pada saat diangkat, petasan jenis mercon dan bahan peledak tersebut dalam kondisi terbungkus. Setelah itu, petasan tersebut dipindah ke area kosong untuk dibakar. Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba terjadi ledakan.
Apes, Supriyanto yang berada di dekat BB yang meledak itu langsung tersambar. Kapolres Bangkalan AKBP Sulistiyono menyatakan, prosedur untuk pemusnahan BB telah dilakukan. Yakni, merendam BB ke dalam air.
Namun, dia menyatakan bahwa di luar dugaan, bahan berbahaya tersebut meledak, meski telah direndam. Ketika itu, petasan hendak dibakar. ''Setelah kami mengetahui bahwa korban menderita luka bakar, kami langsung membawanya ke rumah sakit,'' paparnya.
Di sela-sela menjenguk korban di RSUD Syamrabu Bangkalan kemarin, Sulistiyono memastikan tidak ada pelanggaran dalam prosedur pemusnahan BB yang dilakukan korban. Peristiwa yang menimpa anak buahnya itu dipastikan di luar kesengajaan.
Berdasar pantauan di RSUD Syamrabu, korban mengalami luka bakar di bagian wajah, dada, dan kedua tangan. Pada bagian tersebut, kulit korban lecet dan membengkak. Perawat memberi perban pada beberapa bagian yang terluka itu.
Saat dibesuk Sulistiyono, korban belum bisa bicara karena beberapa bagian tubuhnya penuh perban. Menurut keterangan perawat yang menjaga, korban hanya sekali mengeluh sakit dengan kondisi badan sedikit menggigil.
''Yang paling parah memang luka di bagian wajah. Pada pahanya, hanya terdapat luka lecet sedikit,'' ujar perawat yang menolak namanya dikorankan itu.
Diperkirakan, korban selama tiga bulan mendatang masih dalam masa pemulihan. Sebab, luka yang dia alami cukup serius. ''Saat meledak, mungkin korban baru selesai menyulut BB, Mas. Karena itu, dia terkena ledakan,'' ujar seorang polisi, teman korban, ketika menunggu korban menjalani perawatan medis kemarin. (sid/eka/zid/jpnn)
Peristiwa tersebut terjadi pukul 11.30. Awalnya, barang bukti (BB) petasan dari Kecamatan Blega dan Arosbaya itu akan dimusnahkan. Saat itu, BB petasan tersebut telah direndam ke dalam air selokan di depan Mapolres Bangkalan.
Setelah sekian lama direndam, lalu diangkat. Pada saat diangkat, petasan jenis mercon dan bahan peledak tersebut dalam kondisi terbungkus. Setelah itu, petasan tersebut dipindah ke area kosong untuk dibakar. Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba terjadi ledakan.
Apes, Supriyanto yang berada di dekat BB yang meledak itu langsung tersambar. Kapolres Bangkalan AKBP Sulistiyono menyatakan, prosedur untuk pemusnahan BB telah dilakukan. Yakni, merendam BB ke dalam air.
Namun, dia menyatakan bahwa di luar dugaan, bahan berbahaya tersebut meledak, meski telah direndam. Ketika itu, petasan hendak dibakar. ''Setelah kami mengetahui bahwa korban menderita luka bakar, kami langsung membawanya ke rumah sakit,'' paparnya.
Di sela-sela menjenguk korban di RSUD Syamrabu Bangkalan kemarin, Sulistiyono memastikan tidak ada pelanggaran dalam prosedur pemusnahan BB yang dilakukan korban. Peristiwa yang menimpa anak buahnya itu dipastikan di luar kesengajaan.
Berdasar pantauan di RSUD Syamrabu, korban mengalami luka bakar di bagian wajah, dada, dan kedua tangan. Pada bagian tersebut, kulit korban lecet dan membengkak. Perawat memberi perban pada beberapa bagian yang terluka itu.
Saat dibesuk Sulistiyono, korban belum bisa bicara karena beberapa bagian tubuhnya penuh perban. Menurut keterangan perawat yang menjaga, korban hanya sekali mengeluh sakit dengan kondisi badan sedikit menggigil.
''Yang paling parah memang luka di bagian wajah. Pada pahanya, hanya terdapat luka lecet sedikit,'' ujar perawat yang menolak namanya dikorankan itu.
Diperkirakan, korban selama tiga bulan mendatang masih dalam masa pemulihan. Sebab, luka yang dia alami cukup serius. ''Saat meledak, mungkin korban baru selesai menyulut BB, Mas. Karena itu, dia terkena ledakan,'' ujar seorang polisi, teman korban, ketika menunggu korban menjalani perawatan medis kemarin. (sid/eka/zid/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabes Polri Beri Sinyal Setuju Ada Polres di Bandara Kualanamu
Redaktur : Tim Redaksi