Mutiara Genjot DPK Rp 12,4 Triliun

Jumat, 24 Februari 2012 – 13:22 WIB

JAKARTA - PT Bank Mutiara Tbk bakal menggenjot dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 12,4 triliun. Proyeksi itu berarti mengalami peningkatan 15 persen dari edisi tahun sebelumnya. Manajemen optimistis perolehan itu akan  ditopang peningkatan porsi dana murah, yaitu tabungan dan giro yang  saat ini di level 11 persen. “Tahun ini kita tergetkan Rp 12,4  triliun,” tutur Maryono, Direktur Utama Bank Mutiara, di Jakarta.

Maryono melanjutkan guna menggenjot perolehan DPK, pihaknya juga akan  mendirikan beberapa kantor cabang baru di beberapa kota. Setidaknya  perseroan bakal menambah lima kantor cabang sepanjang tahun ini.  Daerah yang menjadi bidikan pembangunan kantor cabang baru itu antara  lain Kalimantan (Pontianak dan Samarinda), Surabaya, Medan dan  Jakarta.

Sementara itu, perseroan berencana menerbitkan Sub Private Loan atau  obligasi subordinasi (subdebt) private senilai Rp 500 miliar. Rencana  tersebut saat ini masih dikaji dan sedang didalami lebih jauh oleh  perseroan. “Besarannya paling tidak Rp 500 miliar,” imbuh Maryono. 

Maryono menyebut saat ini pihaknya belum bisa memastikan lebih kapan  rencana itu bakal dilancarkan. Hanya saja, jika pengkajian dilakukan  dengan cepat paling banter pada semester kedua kemungkinan besar  rencana tersebut bisa diterbitkan. Langkah itu daimbil sambung  Maryono, untuk menjaga posisi rasio kecukupan modal (CAR) tetap stabil  dan baik. Di mana hingga Desember 2011, secara unaudited posisi CAR Bank Mutiara telah menyentuh level 11 persen. “Ya, harapannya dengan penerbitan itu CAR bisa bertambah 2-4 persen,” harap Maryono.

Yang menarik, Bank Mutiara juga akan menyediakan layanan jasa penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi, surat dukungan bank, pembiayaan proyek, dan pengembangan investasi lain bagi perusahaan konsultan anggota Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) untuk mendukung proyek yang pendanaannya berasal dari APBN dan BUMN.

Untuk persoalan yang satu ini, Maryono mengatakan,  kerja sama ini diharapkan memberikan layanan perbankan prima khususnya dalam memberikan dukungan administrasi berupa bank garansi dan rekening koran. Juga kegiatan lelang tender maupun pendanaan proyek yang ditangai Inkindo," katanya usai penandatanganan kerja sama Bank Mutiara dengan Inkindo, di Balai Kartini, kemarin.

Menurut Maryono, perusahaan konsultan membutuhkan dukungan dari dunia perbankan dalam kegiatan lelang. Baik untuk proyek yang didanai APBN maupun lembaga internasional multilateral. Melalui kerja sama tersebut, diharapkan total kredit yang akan disalurkan Bank Mutiara mencapai Rp11,6 triliun dengan peningkatan aset menjadi Rp14,78 triliun di akhir 2012.

Rasio pinjaman terhadap pinjaman atau Loan Deposit Ratio (LDR) naik dari 70,9 persen di 2010 menjadi 83,9 persen di akhir 2011. Bank Mutiara telah menekan kredit macet (NPL) dari 24,8 persen di 2012 menjadi 5,5 persen di akhir 2011. "Dari sisi pendanaan, Bank Mutiara memberikan pembiayaan untuk sektor UKM dan sektor konsumsi," tambah Maryono. (far/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak jika Naiknya tak Logis!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler