JEDDAH - Organisasi Kerjasama negara-negara Islam (OKI), Sabtu (11/8) kemarin mengklaim telah mendapat lampu hijau dari pemerintah Myanmar untuk membantu warga etnis Rohingya yang harus kehilangan tempat tinggal akibat kekerasan berbau SARA di negara tersebut. OKI menyatakan bahwa hal tersebut disepakati dalam pertemuan antara delegasi dari organisasi yang di antaranya beranggotakan Indonesia tersebut dengan Presiden Thein Sein di Rangoon Jumat (10/8).
Sebagaimana dilaporkan AFP, delegasi tersebut meyakinkan Thein Sein bahwa OKI akan memberikan bantuan kepada seluruh warga di negara bagian Rakhine yang menjadi lokasi konflik etnis antara kelompok Muslim Rohingya dan penduduk asli yang beragama Budha. Kekerasan antara warga etnis Rakhine dan Rohingya dikabarkan telah menewaskan 80 orang dari kedua kubu sejak awal pertikaian yang berlangsung bulan Juni lalu. Sejak itu, wilayah tersebut berada dalam keadaan darurat dan dalam penjagaan ketat polisi dan personel militer.
Organisasi penegak HAM Human Rights Watch telah menuduh tentara Myanmar melakukan penembakan membabi buta terhadap para warga Rohingya, melakukan pemerkosaan serta membiarkan kedua kelompok saling menyerang satu-sama lain. Tindak diskriminasi yang berlangsung bertahun-tahun telah membuat warga etnis Rohingya terusir di berbagai negara. Oleh PBB, mereka dianggap sebagai salah satu kaum minoritas yang paling sering mendapat penyiksaan.
Pertumpahan darah di wilayah Rakhine telah mencoreng upaya reformasi besar-besaran yang digaungkan Thein Sein, yang sebelumnya telah memerintahkan pembebasan ratusan tahan politik dan membiarkan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi mengikuti pemilu dan memenangkan kursi parlemen. Pemerintah Myanmar sendiri telah membantah tuduhan PBB kalau aparat keamanannya yang diturunkan ke Rakhine telah melakukan aksi pembantaian terhadap warga Muslim.
Sebagai upaya rekonsiliasi, Thein Sein dikabarkan telah menyambut baik kedatangan para delegasi OKI ke negaranya.“Presiden mengatakan dirinya berharap sekretaris OKI bisa menyaksikan langsung kenyataan yang terjadi di Rakhine,” tulis koran milik pemerintah New Light of Myanmar, Jumat (10/8) lalu.
Thein Sein menambahkan, ribuan orang dari kedua pihak yang kehilangan tempat tinggal telah diberikan makanan dan tempat berlindung. Dalam pertemuan dengan Thein Sein, ketua OKI Ekmeleddin Ihsanoglu dikabarkan telah mengajukan permohonan pembentukan misi khusus untuk menyelidiki dugaan pembantaian dan pembersihan etnis terhadap warga Rohingya di Rakhine.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bus Terjun ke Jurang 39 Penumpang Tewas
Redaktur : Tim Redaksi