Nada Berkirim Surat, Ganjar Naik Motor ke Daerah Terpencil, Bawa Hadiah Jaringan Internet

Senin, 03 Mei 2021 – 05:40 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi SD Negeri di Desa Growong, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng)

jpnn.com, MAGELANG - Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan hadiah kepada para pelajar di desa terpencil di Kabupaten Magelang, pada momen peringatan Hari Pendidikan Nasional, Minggu (2/5).

Hadiah yang diberikan Ganjar Pranowo itu berupa jaringan internet.

BACA JUGA: Para Investor Turki Mulai Lirik Jateng, Pak Ganjar Siap-siap

Pemberian hadiah jaringan internet ke Desa Growong, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang yang berada di sebuah cekungan di antara perbukitan itu bermula dari salah seorang siswi SD negeri di Desa Growong bernama Qotrunada (12) yang berkirim surat ke Ganjar Pranowo.

Isi suratnya mengenai kondisi di desanya yang tidak bisa menerima sinyal operator jaringan seluler karena berada di antara bukit-bukit, sehingga mengakibatkan para pelajar kesulitan melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring.

BACA JUGA: Survei New Indonesia: Ganjar Pranowo Makin Jauh Meninggalkan Prabowo Subianto dan RK

Surat dari siswi dengan nama panggilan Nada itu, ternyata mendapat perhatian dari orang nomor satu di Jateng yang kemudian datang ke Desa Growong dengan bersepeda motor pada Hardiknas 2021.

Ganjar mengaku mendatangi pelajar di Desa Growong bertepatan dengan perayaan Hardiknas tahun ini.

BACA JUGA: Kronologi Kecelakaan Maut di Magelang, Banyak Korban Jiwa

Sebab, dia melihat ada permasalahan yang butuh diselesaikan secara konkret.

"Saya sebelumnya dikirimi surat oleh kepala sekolah dan salah satu siswi. Intinya mereka mengeluhkan sinyal susah saat pembelajaran daring. Saya punya pikiran, ini kan Hardiknas ayo kita motoran ke Magelang sambil melihat kondisinya," kata Ganjar.

Dia mengatakan bahwa dengan cara itu solusi terbaik bisa segera diberikan. Ganjar mengaku telah komunikasi dengan Telkom yang siap memasang jaringan internet di desa tersebut pada Mei ini.

Dia pun berharap semoha cepat selesai agar anak-anak bisa belajar dengan tenang.

"Tadi juga ada yang kesulitan tidak punya 'handphone', kami bantu. Jadi, kami merayakan Hardiknas ini di tempat yang memang inilah cara mencetak sumber daya manusia bangsa secara konkret," ungkapnya.

Sementara itu, Nada berkirim surat ke Gubernur Ganjar karena sudah kangen bersekolah lagi meskipun masih pandemi Covid-19.

"Karena pandemi, jadi belajar daring di rumah, tetapi di sini susah sinyal, jadi sulit paham saat belajar," katanya.

Kadang, lanjut dia, tugas dari guru yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp baru masuk siang atau sore hari. Padahal, tugas itu sudah dikirim guru pada pagi hari.

"Kadang malam baru terkirim karena sinyal di sini langka sekali. Belum lagi kalau ada tugas yang tidak jelas, mau cari di internet tidak bisa," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler