jpnn.com - MADRID - Lama tak pernah meraih gelar bergengsi dalam dua tahun terakhir, Rafael Nadal diterpa isu krisis kepercayaan diri. Hal tersebut meluncur langsung dari orang terdekat Nadal yang tak lain adalah paman sekaligus pelatihnya sendiri, Toni Nadal.
Seperti dilansir dari Reuters, Toni, mengaku anak asuhnya itu tergerus kekuatan mentalnya saat bertempur di lapangan. Padahal, dulu, hal ini adalah kekuatan utama buat si raja tanah liat tersebut. Setelah menepi hampir sepanjang tahun 2014 karena badai cedera, Nadal tampil kembali dalam kondisi yang masih meragukan pada tahun ini.
BACA JUGA: Lolos Semifinal, Simon Tegaskan Dominasi Atas Tanongsak
Ia sebenarnya masih bisa berprestasi dengan memenangi gelar di Argentina Terbuka. Tapi itu adalah turnamen berlevel rendah, hanya sekelas ATP 250. Sementara di level paling bergengis seperti Grand Slam Australia Terbuka dan Indian Wells, ia gagal.
Paling baru, Nadal tersingkir di babak ketiga di turnamen Miami Terbuka di tangan kompatriotnya sendiri, Fernando Verdasco. Kini ia kembali ke tanah kelahirannya di Mallorca untuk mempersiapkan diri buat mengarungi musim turnamen tanah liat.
BACA JUGA: Tertinggal 9 Poin Dari Chelsea, City Harapkan Tuah 2012
Dengan status sebagai raja tanah liat, pengoleksi sembilan gelar juara Prancis Terbuka itu pasti tak mau predikatnya melayang begitu saja. Justru Nadal sangat berharap bisa memakai momentum ini untuk mengawali kebangkitannya.
Walau begitu, sang paman , ternyata mengaku kesulitan untuk mengeluarkan semua potensi terbaik dari Nadal karena masalah mental tadi. Hal itu ia takutkan bisa membuat ia tak lagi dominan di lapangan tanah liat seperti yang ia lakukan pada beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA: Terus Dibully, Casillas Ingin Bertahan di Madrid
“Apa yang biasanya jadi kekuatan Rafael (Nadal) tak lagi tampak pada beberapa turnamen terakhir,”aku Toni kepada kantor berita Spanyol, Efe. “Padahal itulah resep suksesnya untuk mengatasi momen-momen genting saat bertanding. Sekarang justru jadi kelemahannya. Tapi kami sedang bekerja keras untuk mengembalikan itu,” imbuh Toni.
Menurut Toni, krisis kepercayaan diri adalah masalah sementara yang bisa dicari jalan keluarnya. “Seiring dia bermain, dan kemudian kami mendapatkan keberuntungan memenangkan laga penting, dan kemudian itu berlanjut dalam beberapa kali beruntun, maka Rafael akan kembali ke performa terbaiknya seperti dulu sebelum menderita cedera pergelanngan tangan,” tuntas Toni. (dim/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Targetkan Cricket Raih Emas di Asian Games dan Sea Games
Redaktur : Tim Redaksi