Nadiem Ajak Penyedia Konten Pendidikan Bergotong Royong Dalam Pembelajaran Daring

Kamis, 19 Maret 2020 – 21:36 WIB
Nadiem Makarim. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mendorong para penyedia teknologi dan penyedia konten pendidikan untuk bergotong royong mendukung pembelajaran dalam jaringan (daring).

Hal ini dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang mengimbau masyarakat terutama di wilayah terdampak untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah sebagai upaya membatasi interaksi (social distancing) demi mencegah penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).

BACA JUGA: IGI: Banyak Guru yang Gagap dengan Pembelajaran Daring

Kemendikbud mencatat, sampai Rabu, 18 Maret 2020, terdapat 12 mitra swasta di bidang teknologi pendidikan yang telah menyatakan dukungan terhadap pembelajaran daring.

Melalui Surat Edaran Nomor Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 Mendikbud Nadiem Anwar Makarim meminta agar aktivitas pembelajaran di daerah terdampak CoronaVirus Disease (Covid-19) tetap berjalan dengan memanfaatkan teknologi.

BACA JUGA: Siswa Libur Sekolah, Mendikbud Gandeng Penyedia Teknologi untuk Metode Daring

"Beragam aktivitas pembelajaran bisa dilakukan oleh siswa dan mahasiswa dari rumah atau tempat tinggal masing-masing. Kami akan terus memfasilitasi program belajar dari rumah ini sesuai arahan bapak presiden," kata Mendikbud Nadiem di Jakarta, Kamis (19/3).

Sebelumnya, presiden telah mengumumkan beberapa mitra swasta yang bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan layanan pembelajaran daring. Di antaranya Google Indonesia, Kelas Pintar, Microsoft, Quipper, Ruangguru, Sekolahmu, dan Zenius.

BACA JUGA: Gubernur AAL: Ini Sesuai Perintah Mabes TNI AL

Belakangan, beberapa penyedia layanan pendidikan daring yakni Cisco System Indonesia, ICANDO, IndonesiaX, dan Udemy juga turut bergabung.

Gogot Suharwoto, Plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud mengungkapkan, rata-rata pengunjung Portal Rumah Belajar pada awal 2020 adalah 17.000 – 20.000 pengunjung per hari. Namun, pada tanggap darurat Covid-19, lonjakan pengunjung terjadi di Rumah Belajar, yaitu rata-rata 300 ribu pengunjung.

"Fitur-fitur Rumah Belajar disiapkan sebagai media pembelajaran daring, untuk memberikan pengayaan dan remedial, serta memberikan pengalaman belajar dari mana saja, kapan saja. Kami sedapat mungkin memberikan kemudahan memperoleh pembelajaran daring dan konten pembelajaran," beber Gogot.(esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler