Nadiem Makarim Ingin Lebih Banyak Karya Vokasi Terlibat dalam Fesyen Dunia

Minggu, 23 Oktober 2022 – 21:25 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim ingin makin banyak karya vokasi terlibat dalam fesyen kelas dunia. Foto Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek akan terus memprioritaskan peningkatan mutu pembelajaran dan SDM satuan pendidikan vokasi. Khususnya melalui program SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi. 

"Kami ngin ada lebih banyak karya fesyen dari satuan pendidikan vokasi yang terlibat dalam Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 dan kegiatan-kegiatan fesyen kelas dunia yang lain," tutur Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim saat menghadiri JMFW di Kabupaten Tangerang, Minggu (23/10).

BACA JUGA: Hadir di JMFW, Mas Nadiem Optimistis Indonesia Jadi Pusat Fesyen Muslim Dunia

Merujuk data Kemendikbudristek, terdapat 1.130 SMK dan 12 perguruan tinggi vokasi yang membuka kompetensi kejuruan atau program studi tata busana.

Beberapa di antaranya telah menjalin kerja sama yang lebih bermakna dengan dunia industri melalui kemitraan dan penyelarasan skema ketautsesuaian (link and match) untuk mendorong inovasi yang jauh lebih kreatif dan berdampak. 

BACA JUGA: Hadir di Modest Fashion Indonesia, Putri Wapres Maaruf: Fesyen Syariah Memiliki Potensi Besar

Untuk itu, pada kesempatan ini Menteri Nadiem mendorong penguatan kerja sama dengan para mitra.

Tak hanya kerja sama yang sudah terjalin baik, tetapi juga membuka peluang terciptanya ruang-ruang kolaborasi baru guna mendorong lahirnya maha karya vokasi di bidang fesyen yang menarik perhatian dunia. 

BACA JUGA: Meriahkan JMFW 2023, Kemendikbudristek Tampilkan Puluhan Karya Vokasi

"Teruslah berkarya dan berinovasi agar vokasi kuat menguatkan Indonesia, demi mewujudkan Merdeka Belajar dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia," pesan Nadiem. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, turut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dengan para mitra vokasi untuk membangun dan menyukseskan industri fesyen di Indonesia. 

“Kami meyakini tidak ada inovasi tanpa kolaborasi," ujar Kiki.

Jadi, lanjutnya untuk menghasilkan Mahakarya vokasi dibutuhkan kolaborasi dan inovasi. Kini, saatnya berkolaborasi melalui pendidikan vokasi yang kali ini mendukung industri halal dengan memasuki dunia fesyen. 

Sebelumnya, Mahakarya Vokasi juga telah hadir dalam ajang Vokasiland”di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Sekarang hadir kembali dalam gelaran JMFW 2023. 

Dirjen Kiki menambahkan dalam mengemban misi pendidikan, ekonomi, dan sosial, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi juga tengah menyusun strategi agar makin menguatkan kontribusi bagi pemulihan ekonomi bangsa.

Pihaknya terus berupaya menyediakan pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat. 

"Kami pun mendorong insan vokasi terus melakukan pengembangan agar industri kita bisa bersaing hingga global,” jelasnya.

Dirjen Kiki meyakini didorong oleh keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan zaman, salah satunya melalui program Merdeka Belajar sehingga luaran pendidikan vokasi menjadi lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan usaha maupun industri. 

“Festival Mahakarya Vokasi Adibusana yang kami persembahkan merupakan bukti bahwa pendidikan vokasi akan terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa,” tekannya.

Pada kesempatan ini, Pelaksana tugas Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Plt.) Direktur Mitras DUDI) Saryadi, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga dapat terjalin kolaborasi yang baik antara satuan pendidikan vokasi dan dunia industri. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler