Nadine Angerer, Pesepak Bola Putri Terbaik Dunia 2013

Dua Penalti Jadi Kunci

Minggu, 26 Januari 2014 – 09:28 WIB
Nadine Angerer. Foto smh.com.au

jpnn.com - Keegemilangan di Euro 2013 membuat Nadine Angerer unggul mutlak atas Abby Wambach dan Marta. Pada usia yang sudah 35 tahun, dia tetap berambisi tampil di Piala Dunia 2015 dan Olimpiade 2016.

= = = = = = =
NADINE Angerer gelisah. Duduknya tak tenang, terkadang menengok ke kiri dan ke kanan. Sang kekasih yang duduk di sampingnya berusaha membuat perempuan Jerman berusia 35 tahun itu rileks, tapi tanpa hasil.

BACA JUGA: Ini Pasar Taruhan Chelsea vs Stoke City

"Saya tak menyiapkan pidato. Bagaimana kalau ternyata saya menang, apa yang harus saya katakan di atas panggung sana?" kata Angerer kepada sang kekasih.

Benar saja. Tidak lama berselang, nama kiper yang mengawali karir profesional di FC Nurnberg itu diumumkan sebagai pesepak bola perempuan terbaik dunia 2013 versi FIFA.

BACA JUGA: Liverpool Tunggu Everton di Merseyside Derby

"Ketika nama saya disebut, saya hanya bisa bilang, 'Oh, tidak'," kenangnya kepada FIFA.com tentang seremoni Ballon d'Or di Zurich, Swiss, 13 Januari lalu itu.

Tentu bukan karena Angerer tidak senang. Kiper tim nasional (timnas) putri Jerman tersebut sudah pasti sangat bangga. Tentu juga bukan karena dia tidak merasa pantas mengalahkan dua nomine lainnya: pemenang sebelumnya, Abby Wambach (Amerika Serikat), dan Marta (Brasil) yang sudah lima kali menyabet penghargaan serupa.

BACA JUGA: Hidung Ferrari Tak Menonjol

"Saya grogi karena ya itu tadi, saya tak pintar berpidato di depan orang banyak," ujar kiper yang baru saja meneken kontrak dengan klub National Women's Soccer League (Amerika Serikat) Portland Thorns itu.

Kepintaran Angerer memang ada di bawah mistar. Dan itu pula yang membuat dirinya menang dengan margin signifikan di atas Wambach dan Marta. Pemain yang telah 127 kali membela Jerman sejak 1996 tersebut menjadi kiper perempuan pertama yang pernah menyabet penghargaan bergengsi itu.

Raihan Angerer paling signifikan tahun lalu sudah pasti adalah keberhasilannya memimpin rekan-rekannya di Die Nationalelf -sebutan timnas putri Jerman- memenangi Euro 2013 Juli lalu di Swedia. Itulah gelar keenam beruntun Die Nationalelf dan kedelapan secara keseluruhan.

Di final melawan Norwegia, Angerer tampil heroik dengan menggagalkan dua penalti lawan yang dieksekusi Trine Ronning and Solveig Gulbranson. Jerman pun menang 1-0, meski tampil di turnamen tersebut dengan mayoritas pemain muda dari timnas U-20 mereka.

"Saya bukan pahlawan satu-satunya. Sebab, kami punya tim yang sangat bagus. Dengan Saskia Bartusiak, Annike Krahn, dan Celia Okoyno da Mbabi, kami punya pilar yang solid," kata Angerer.

Dia boleh merendah. Tapi, sebagai kapten dan pemain paling senior, perannya jelas sangat signifikan. Dialah yang memompa motivasi rekan-rekan mudanya bahwa, tanpa kehadiran enam pemain senior yang cedera sebelum turnamen, Die Nationalelf masih bisa berjaya.

Padahal, baru pada 2013-lah Angerer dipercaya pelatih Silvia Neid sebagai kapten Die Nationalelf. Mantan kiper Bayern Muenchen itu juga sebenarnya baru mendapat tempat utama di timnas putri Jerman mulai 2007.

Dalam empat turnamen besar sebelum tahun itu, Angerer hanya menjadi cadangan Silke Rottenburg tanpa pernah sekalipun turun ke lapangan. Cedera lutut yang dialami Rottenburg-lah yang akhirnya menjadi blessing in disguise bagi dia.

Dalam ajang pertama ketika dia dipercaya sebagai penjaga gawang nomor satu, Piala Dunia Putri 2007, Angerer langsung unjuk kemampuan. Refleks, timing, dan kemampuannya mengorganisasi pertahanan serta membaca serangan lawan sangat prima.

Di final melawan Brasil, seperti juga di partai puncak Euro 2013, kiper yang telah memenangi Piala Jerman, Bundesliga, dan tiga kali merebut perunggu Olimpiade tersebut juga sukses menggagalkan penalti. Kala itu penendangnya adalah Marta.

"Selama 17 tahun karirnya, Nadine tak hanya matang secara karakter, tapi juga permainan. Meski demikian, dia tetap berlatih keras, tak pernah bosan untuk terus belajar," puji Michael Fuchs, pelatih kiper Die Nationalelf, seperti dilansir ESPN.

Karena itulah, Angerer tak tergantikan di Die Nationalelf. Tak terkecuali untuk Piala Dunia 2015 di Kanada dan mungkin juga Olimpiade 2016 di Brasil ketika usianya sudah mendekati kepala empat. "Sudah pasti saya ingin tampil di Kanada. Anda boleh bertaruh untuk itu," tegas Angerer.

Yang pasti, 2013 lalu adalah tahun serbapertama bagi Nadine Angerer. Kali pertama dia dipercaya sebagai kapten serta membawanya ke major event Euro 2013 sekaligus menjuarainya. Untuk kali pertama pula dia bermain di luar Eropa tahun lalu. Dengan meneken kontrak bersama Portland Thorns, Angerer jadi pesepak bola pertama Jerman yang pernah merumput di tiga benua.(c5/ttg)

Bertabur Gelar

Nama Lengkap           : Nadine Marejke Angerer
Tempat/Tanggal Lahir : Lohr, Jerman/10 November 1978
Tinggi Badan               : 175 cm
Posisi                          : Kiper
Kebangsaan               : Jerman

Karir Klub

  • 1995-1996: FC Nürnberg
  • 1996-1999: Wacker München
  • 1999-2001: FC Bayern Munich
  • 2001-2007: FFC Turbine Potsdam
  • 2008: Djurgårdens IF
  • 2009-2013: 1. FFC Frankfurt
  • 2013-2014: Brisbane Roar
  • 2014: Portland Thorns

Karir Timnas

1996-...: 127 Caps

Gelar

Klub

  • Piala UEFA Wanita 2004-2005
  • Bundesliga 2003-2004, 2005-2006
  • Piala Jerman 2003-2004, 2004-2005, 2005-2006, 2010-2011

Timnas

  • Piala Dunia Wanita 2003, 2007
  • Euro 1997, 2001, 2005, 2009, 2013
  • Perunggu Olimpiade 2000, 2004, 2008

Individual

  • Kiper Terbaik Piala Dunia Wanita 2007
  • Pemain Wanita Terbaik Eropa Versi UEFA 2013
  • Pemain Wanita Terbaik Dunia Versi FIFA 201

BACA ARTIKEL LAINNYA... Barca Dibayangi Kontroversi Transfer Neymar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler