jpnn.com, BAGHDAD - Setelah mendeklarasikan kekalahan ISIS di Irak, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Haider Al Abadi langsung mengimbau kekuatan asing di negerinya untuk pulang.
Pekan lalu, parlemen merancang jadwal kepulangan pasukan-pasukan asing dari Irak. Namun, tidak untuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.
BACA JUGA: Keji, ISIS Bantai 25 Anggota Milisi Syiah Irak
”Kami akan tetap bertahan di sini karena pemerintah Irak yang meminta sendiri,” kata Jens Stoltenberg, pemimpin tertinggi NATO, di sela lawatannya ke Baghdad Senin (5/3) waktu setempat seperti dilansir Al Jazeera.
Tanpa permintaan langsung dari Abadi dan pemerintahannya, dia menegaskan bahwa NATO pun akan angkat kaki dari Irak. Sama seperti kekuatan militer yang lain.
BACA JUGA: Basis ISIS Tinggal Dua, Bakal Dibombardir Habis
Menurut Stoltenberg, tugas NATO nanti adalah memberikan pelatihan militer kepada pasukan Irak.
”Kami berusaha membekali mereka dengan segala keahlian yang mereka perlukan untuk mempertahankan stabilitas keamanan negara. Terutama mencegah ISIS bangkit lagi,” ujarnya.
BACA JUGA: NATO Ajak Dunia Keroyok Korut
Senin itu, Stoltenberg menggelar pertemuan empat mata dengan Abadi, kemudian mengecek kesiapan fasilitas pelatihan militer. (hep/c25/sof)
Redaktur & Reporter : Adil