Nah Lho... Pemain Senior Ini Tuding PSSI Hanya Ingin Lindungi Arema dan Persebaya

Kamis, 21 Mei 2015 – 13:34 WIB
Ilustrasi. FOTO: dok/jawapos

jpnn.com - TAK menentunya liga setelah PSSI menghentikan semua kompetisi secara sepihak dengan status force majeure cukup disesalkan pemain. Namun, kondisi ini diyakini akan cepat berlalu karena pemerintah dianggap telah melaksanakan hal yang tepat.

Pemain yang enggan disebutkan namanya tersebut mengakui langkah berani Menpora Imam Nahrawi layak diapresiasi.

BACA JUGA: Fabregas Hanya Dihukum Satu Laga

"Kompetisi berhenti, tentu sayang sekali. Tapi, selama ini belum ada yang berani mengambil langkah seperti ini. Saya kira dari sisi pemain harusnya mendukung, karena pemerintah berani tegas," kata pemain yang meminta namanya tak ditulis tersebut.

Tegas menurutnya karena pemerintah bisa menekan klub untuk profesional, membayarkan semua hak pemain. Klub yang sebelumnya tidak taat aturan pun dibuat menjalankan aturan.

BACA JUGA: Bertahan di Mercedes, Hamilton Patahkan Rekor Gareth Bale

"Terus terang, hati nurani saya bilang ini benar. Pemain harus berani bilang iya, karena selama lebih dari lima tahun main di ISL, saya termasuk yang selalu ditunggak gajinya oleh klub. PSSI membiarkan, malah memihak ke klub, operatornya apalagi," tutur pemain yang terkenal senior di lapangan ini.

Dengan hadirnya pemerintah, klub-klub yang 'wajib' menunggak gaji setiap akhir musim, kini kena batunya. Siklus menahun dan dibiarkan tersebut, menurutnya mampu dihentikan oleh Menpora dengan melakukan verifikasi juga ke klub.

BACA JUGA: Besok Persib Jamu Selangor, Ini Prediksi Andik

Di luar soal tunggakan, pemain tersebut menilai muara permasalahan di sepak bola nasional sebenarnya tak serumit saat ini jika PSSI dan klub mau instropeksi. Sebab, semua berawal dari masalah status legalitas dua klub ISL, sampai akhirnya semua dirugikan.

"Yang saya pahami, gara-gara PSSI melindungi Arema dan Persebaya, kena semua klub. Padahal kan bisa mereka patuhi aturannya, PSSI juga mendorong klub itu patuh. Ya kalau sikapnya PSSI seperti ini, sekalian dibenahi aja semuanya oleh pemerintah," tegas dia.

Sementara itu, Ketua PSSI La Nyalla Mattalitti sebelumnya menyebut langkah Menpora terlalu dalam masuk ke urusan PSSI. Bagi dia, langkah Menpora bisa dianggap intervensi oleh FIFA sehingga Indonesia ada di ambang sanksi.

"Tidak ada masalah di sepak bola. FIFA juga sudah ngirim surat minta pemerintah tidak ikut verifikasi klub, itu wilayah PSSI," tegas dia.

Wakil Ketua PSSI Erwin Dwi Budiawan dalam rilisnya, Kamis (21/5) pagi juga menyebut bahwa sepak bola bukan urusan Menpora. Karena itu dia yakin klub tidak mendukung Menpora.

"Karena memang klub tahu legalitas bahwa sepak bola wewenang PSSI dan area PSSI," tandasnya. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Meski Amburadul, Rossi Sebut Marquez tak Alami Krisis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler