JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia, Ray Rangkuti menyatakan bila partai Islam ingin popularitasnya naik pada 2014 nanti, maka harus keluar dari sekretariat gabungan koalisi partai pendukung pemerintah. Menurutnya, jika bertahan di koalisi maka yang diuntungkan adalah Partai Demokrat yang saat ini berkuasa.
"Kalau saya lihat cara menaikkan popularitas itu adalah dengan keluar dari koalisi. Nanti selama bergabung dalam koalisi, yang terbaca itu hanya koalisinya, bukan mereka," kata Ray, Kamis (28/6), di Jakarta.
Seperti diberitakan, hasil penelitian dari Lembaga Survei Nasional (LSN) mengungkapkan adanya tren penurunan elektabilitas partai-partai politik berbasis Islam jelang Pemilu 2014. Partai berbasis Islam tersebut adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dalam hasil survei pada 1230 responden di 33 provinsi di Indonesia ini diketahui empat parpol ini sempat mengecap masa kejayaan pada Pemilu 1999, dengan presentase dukungan 36,52 persentase. Pada Pemilu 2004, jumlah dukungan terhadap empat parpol ini meningkat menjadi 38,39 persen. Namun, pada Pemilu 2009 perolehan suarata keempat parpol merosot menjadi 29,14 persen.
"Sekarang memang ada kecenderungan parpol berbasis Islam ini semakin ditinggalkan konstituennya. Terakhir survei kami, dukungan untuk parpol Islam pada Juni 2012 hanya mendapat dukungan 15,7 persen," jelas Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry dalam launching hasil survei di Hotel Atlet Century, Selasa (26/6).
Ray mengungkapkan bahwa penurunan itu merupakan sesuatu yang natural. Sebab, dia menilai, karena tidak terlihat ciri khas sebagai partai islam, aspek moral tidak lebih baik dari yang lain serta visi misi tidak juga bagus dari yang lain.
"Pada saat yang sama mereka ikut serta menanggung popularitas partai penguasa yang menurun karena mereka bagian dari kekuasaan itu," kata dia.
Nah, Ray menegaskan, kalau mau 2014 popularitas tinggi, mau tidak mau partai islam itu harus muncul benar-benar sebagai partai politik. "Kalau sekarang kan bekerja sebagai penguasa karena bagian dari partai penguasa (koalisi)," katanya.
Dia juga mengatakan, PKS dan Partai Golkar kendati bergabung dengan koalisi masih tetap bisa eksis. Karena, Ray menyatakan, dua partai itu kendati bergabung dengan koalisi berani berbeda pandangan dan tidak selalu menuruti keinginan penguasa. "Karena mereka berani tidak terlalu sama dengan sikap penguasa," kata Ray menegaskan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangerang Rusuh, Senayan Salahkan Polisi
Redaktur : Tim Redaksi