Bahkan, nilai rupiahnya juga sudah disampaikan Dahlan kepada badan yang dipimpin M. Prakosa itu. "Saya sudah sampaikan nama peristiwa, cara, nilai rupiah, (semuanya) sudah saya sampaikan secara khusus kepada BK," ungkap Dahlan, memberikan keterangan pers usai rapat memenuhi undangan BK, Senin (5/11).
Dahlan menyerahkan sepenuhnya kepada BK untuk membuka atau tidak membuka nama-nama yang diserahkannya tersebut. "Yang saya serahkan hari ini tiga peristiwa dan dua nama. Yang satu peristiwa satu orang (nama diduga memeras), yang dua peristiwa lainnya satu orang," kata Dahlan.
Dia mengaku tidak menyampaikan ke BK, darimana partai maupun komisi dua nama anggota DPR tersebut. "Karena di DPR ada catatan tersendiri dari komisi dan fraksi apa. Saya serahkan sepenuhnya ke BK," ujarnya
"Kalau hari ini saya tidak menyebutkan nama itu di depan anda karena saya menyerahkan ke BK. Saya tidak mau ada kesan bersih rumah tangga orang daripada rumah tangga sendiri. Yang jelas nama itu sudah saya serahkan," tambah Dahlan.
Mantan Direktur Utama PLN itu menegaskan, nama yang diserahkan itu tidak sama dengan inisial 18 anggota DPR yang sempat beredar melalui pesan gelap tersebut.
"Tidak ada diantara nama (inisial) 18 yang beredar. Karena, nama 18 (oknum anggota DPR) yang beredar itu memang (sumbernya dari) SMS bodong, bukan dari BUMN," ujarnya.
Lebih jauh dia menegaskan, setelah memberikan penjelasan ke BK ini, pekerjaan terbesar yang menunggunya adalah bersih-bersih rumah sendiri alias BUMN. "Kita tahu bahwa BUMN dianggap sarang korupsi atau permainan," tuntasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Dahlan, Massa Berdatangan ke DPR
Redaktur : Tim Redaksi