jpnn.com - JAKARTA - Beredar kabar Presiden Joko Widodo akan menggaet Sri Mulyani Indrawati untuk diajak bergabung di Kabinet Kerja. Rupanya, itu bukan kabar burung.
Jokowi memang pernah menyebut nama Sri Mulyani. Sayangnya, Sri Mulyani malah mendorong Chatib Basri. Pembicaraan mengenai Sri Mulyani ini pernah disampaikan Jokowi dalam sebuah rapat.
BACA JUGA: Pansel KPK Langsung Kebanjiran Protes
Begitu diungkapkan anggota komisi V DPR RI asal Hanura, Fauzih Amro kepada wartawan usia buka bersama di rumah dinasnya, komplek DPR RI, Kalibata, Jakarta, Minggu (5/7).
"Sri Mulyani pernah disebut Jokowi, tapi Sri usulkan Chatib Basri. Di situ benang merahnya. Evaluasi tim ekonomi penting untuk dilakukan," kata Fauzih.
BACA JUGA: PKB Dukung Usulan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional
Sejauh ini, menurut Fauzih, partainya telah memberikan masukan pada presiden Jokowi untuk melakukan evaluasi dalam kabinet khsusunya tim ekonomi.
Pasalnya saat ini pertumbuhan ekonomi jelas melorot, daya tukar rupiah meleah serta daya beli masyarakat yang jauh menurun.
BACA JUGA: Ilham Minta KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan, Ini Alasannya
"Sejauh ini evaluasi (tim ekonomi) memang penting dilakukan," imbuh Fauzih.
Selain berpikiran neoliberal, Sri Mulyani disebut-sebut terlibat kasus megakorupsi Century. Dua hal ini membuat banyak kalangan berharap Jokowi tidak mengajak Sri Mulyani dalam kabinet. Namun Fauzi melihat hal itu bukan sebagai masalah.
"Lagian Sri Mulyani juga tak ada maslah. Dia kan belum tersangka, jadi harus praduga tak bersalah," demikian Fauzih. (dem/RMOL/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin Doakan Kiai Said Terpilih Lagi jadi Ketum PBNU
Redaktur : Tim Redaksi