jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan geram dengan ulah sejumlah oknum wartawan media online.
Pasalnya, nama mantan anggota Komisi kepolisian Nasional (Kompolnas) ini dicatut dan dijadikan sebagai narasumber. Sementara Edi tidak pernah merasa memberi komentar sebagaimana dimuat di sejumlah media.
BACA JUGA: Edi Optimistis Gugus Tugas Polri Percepat Terwujudnya Swasembada Pangan
"Kami mengecam oknum wartawan yang mencatut nama Lemkapi dengan menyebarkan pernyataan yang isinya menyesatkan masyarakat," ujar Edi dalam keterangannya, Sabtu (23/11).
Dari beberapa media online yang mencatut namanya, menurunkan berita senada terkait dugaan praktik pungutan liar.
BACA JUGA: Lemkapi Acungi Jempol Sikap Dirlantas Polda Metro Jaya Minta Maaf Anak Buah Arogan
Namun, saat dibuka linknya, isi berita kini sudah menghilang. Hanya tertera tidak ditemukan dan 'uppss..error'.
"Kami tidak pernah diwawancarai wartawan yang bersangkutan baik itu di wilayah Bogor, Subang, Cianjur, Jawa Barat dan di Tegal, Jawa Tengah serta di tempat lainnya," kata Edi.
BACA JUGA: Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers
Anggota Panitia Seleksi Kompolnas 2024 ini dengan tegas menyatakan sangat dirugikan dengan pemberitaan dimaksud.
Karena link dan judul berita tidak dihapus dan masih tertera nama Lemkapi.
"Jadi, kami merasa dirugikan dengan pemberitaan tersebut. Minta kepada oknum wartawan yang bersangkutan menghentikan berita yang mencatut nama saya tersebut," kata Bang Edi.
Edi menduga ada motif terselubung di balik pemuatan berita yang isinya nyaris sama di berbagai tempat.
"Waktu saya ke Tegal, di sana juga ada pemberitaan terkait. Jadi ke mana-mana mereka pakai nama saya," katanya.
Atas kejadian ini Edi mengatakan tidak akan diam. Dia akan melaporkannya ke Dewan Pers.
"Kami tidak terima nama kami dicatut dimana-mana untuk tujuan tertentu," ucapnya.
Edi juga mengaku tidak akan ragu mengadukan peristiwa yang dialami ke kepolisian untuk diproses secara hukum. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menyerang Brimob, Jaksa Agung Sedang Cuci Tangan di Kasus Timah dan Tom Lembong?
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang