jpnn.com - BATANG – Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jumat (26/7).
Kawasan industri seluas 4.300 hektare yang diresmikan itu diyakini mampu menyerap banyak tenaga kerja.
BACA JUGA: Jokowi Kaget Lihat Pasar Jongke yang Baru Direnovasi: Mal Saja Kalah
Nana Sudjana mengatakan bahwa terealisasinya KITB memang menjadi harapan Pemprov Jawa Tengah.
Keberadaan KITB diharapkan menjadi daya ungkit investasi yang makin besar di Jateng, dan bertujuan kian menekan angka pengangguran.
BACA JUGA: Nana Sudjana Resmikan Sistem Layanan Kanker Terintegrasi RSUD dr Adhyatma
“Ini suatu kabar gembira bagi Jawa Tengah karena sampai saat ini masih cukup banyak masyarakat kita yang menganggur dan mencari pekerjaan, (meski) pengangguran kita saat ini sudah turun menjadi 4,39 persen. Insyaallah ke depan kita akan terus menekan pengangguran ini sampai sekecil-kecilnya ini,” kata Nana ditemui seusai peresmian.
Pembangunan KITB tergolong cepat karena berlangsung hanya selama empat tahun.
BACA JUGA: Kabar Baik, Ratusan Warga Batang Diterima Kerja di KITB
Bangunan tahap pertama ini pun sudah laku semua, bahkan sudah menyerap 18.190 tenaga kerja.
Sampai saat ini, sudah ada 18 perusahaan yang telah mendirikan bangunan. Beberapa perusahaan bahkan sudah melakukan operasional. Hingga 10 tahun ke depan, KITB diproyeksikan menyerap 250.000 tenaga kerja.
Nana berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan kawasan industri. Harapannya meningkatkan daya saing industri, menarik investasi, membuka banyak lapangan kerja, dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi daerah maupun nasional.
“Jadi, saat ini, kan, bukan hanya di Batang saja, di Kendal sudah ada, di Kabupaten Semarang sudah ada, di Demak sudah ada, bahkan di Brebes juga. Cilacap juga demikian ya. Ini akan kita terus kembangkan investasi di Jawa Tengah,” beber Nana.
Presiden Jokowi menyampaikan peluang membangun kawasan industri muncul saat suhu geopolitik memanas pada 2019, yang berakibat pada perang dagang antara Amerika dan China. Di samping itu, terjadinya wabah Covid-19 pada tahun 2020.
Pada situasi seperti itu, lanjut Jokowi, justru banyak relokasi industri, relokasi pabrik, maupun keinginan membangun industri baru di negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik, inflasinya rendah, stabilitas ekonomi bagus, dan stabilitas politik juga bagus.
“Dan saya merasakan itulah Indonesia yang banyak dilihat dari luar oleh para investor,” paparnya.
Saat itu, pihaknya mengambil keputusan cepat agar tidak kehilangan kesempatan, dengan menjatuhkan pilihan membangun kawasan industri di Batang. Tujuannya adalah membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat.
“Karena memang kita harus membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya bagi rakyat,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meninjau sejumlah pabrik di kawasan tersebut, meliputi KCC Glass Indonesia, PT. Wavin (pabrik pipa plastik), PT. Samator Indo Gas, dan PT. Yih Quan Foot Waer Indonesia. (*/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi