SAMARINDA - Perbuatan Suhri (40) Satpam Mal Lembuswana ini tidak mencerminkan profesinya sebagai penjaga keamanan. Ayah beranak ini malah bikin keributan di kampung tempatnya tinggal di rumah indekos, Jl S Parman, Gang 4, RT 29 Kelurahan Temindung Permai, Sungai Pinang.
Suhri ngamuk dan menantang duel warga. Tantangan itu tidak bertepuk sebelah tangan, massa bergerak dan mengeroyok laki-laki bertubuh mungil itu.
Suhri sebelumnya sudah diperingatkan oleh ketua RT 29, Merry, namun hal itu tidak diindahkan. Ia bahkan sempat dipukul menggunakan kipas angin. Darah pun mengucur deras dari kepala Satpam itu.
"Sebelumnya dia ngamuk dengan merusak barang-barang di kos. Saat saya suruh masuk ke dalam kamar, dia malah keluar dan menantang warga yang sedang duduk-duduk di depan kos," ujar Merry.
Istri Suhri, Lena (30) mengatakan, Suaminya tersebut marah kepada dirinya karena dirinya bekerja di sebuah tempat hiburan malam (THM) sebagai ladies escort.
"Padahal dia sendiri yang suruh saya bekerja seperti ini. Tapi belakangan malah jadi marah-marah dan menuduh saya selingkuh," ungkap Lena.
Usai dihakimi massa, dalam keadaan kepala bocor dan wajah bengap-bengap, Suhri tertidur di dalam kamar kosnya. Polisi dari Polsekta Samarinda Utara kemudian datang menjemput satpam mal itu.
Saat diperjalanan menuju kantor polisi, Suhri bukannya menyesali perbuatannya, namun malah sesumbar di depan petugas.
"Kalau lima orang aja gue masih berani, pak. Nah ini sekampung, man," ungkap Suhri bergaya dengan logat Jakarta.
Saat diperiksa barulah ketahuan bahwa Suhri nekat menantang warga lantaran habis menenggak minuman keras. "Saya minum anggur merah tadi pak, tiga botol," akunya.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto S, melalui Kapolsekta Samarinda Utara, Musliadi mengatakan pihaknya terpaksa harus mengamankan Suhri untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Yang bersangkutan masih dalam pengaruh minuman keras, sehingga terpaksa harus kami amankan di Polsek agar tidak menjadi sasaran amuk massa, jika masih bertahan di kosnya," terang Musliadi. (jin/agi)
Suhri ngamuk dan menantang duel warga. Tantangan itu tidak bertepuk sebelah tangan, massa bergerak dan mengeroyok laki-laki bertubuh mungil itu.
Suhri sebelumnya sudah diperingatkan oleh ketua RT 29, Merry, namun hal itu tidak diindahkan. Ia bahkan sempat dipukul menggunakan kipas angin. Darah pun mengucur deras dari kepala Satpam itu.
"Sebelumnya dia ngamuk dengan merusak barang-barang di kos. Saat saya suruh masuk ke dalam kamar, dia malah keluar dan menantang warga yang sedang duduk-duduk di depan kos," ujar Merry.
Istri Suhri, Lena (30) mengatakan, Suaminya tersebut marah kepada dirinya karena dirinya bekerja di sebuah tempat hiburan malam (THM) sebagai ladies escort.
"Padahal dia sendiri yang suruh saya bekerja seperti ini. Tapi belakangan malah jadi marah-marah dan menuduh saya selingkuh," ungkap Lena.
Usai dihakimi massa, dalam keadaan kepala bocor dan wajah bengap-bengap, Suhri tertidur di dalam kamar kosnya. Polisi dari Polsekta Samarinda Utara kemudian datang menjemput satpam mal itu.
Saat diperjalanan menuju kantor polisi, Suhri bukannya menyesali perbuatannya, namun malah sesumbar di depan petugas.
"Kalau lima orang aja gue masih berani, pak. Nah ini sekampung, man," ungkap Suhri bergaya dengan logat Jakarta.
Saat diperiksa barulah ketahuan bahwa Suhri nekat menantang warga lantaran habis menenggak minuman keras. "Saya minum anggur merah tadi pak, tiga botol," akunya.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto S, melalui Kapolsekta Samarinda Utara, Musliadi mengatakan pihaknya terpaksa harus mengamankan Suhri untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Yang bersangkutan masih dalam pengaruh minuman keras, sehingga terpaksa harus kami amankan di Polsek agar tidak menjadi sasaran amuk massa, jika masih bertahan di kosnya," terang Musliadi. (jin/agi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagian Dalam Tubuh Korban Mutilasi Masih Dicari
Redaktur : Tim Redaksi