"Besok (hari ini) rencananya pelaku akan kita periksa bersama dengan saksi," ujar Kepala Rutan (Karutan) Kelas II A Baloi, Anak Agung Gde Krisna, kemarin.
Anak Agung menjelaskan jika Jimmy kemungkinan takut dipindahkan ke Lapas, hingga dirinya merencanakan untuk pergi dari tahanan. Karena tidak memegang uang, sebelum kabur Jimy sempat meminjam uang kepada teman satu kamarnya Rp40 ribu.
"Namun tidak memberitahukan kepada temannya jika uangnya itu untuk modal kabur," ungkapnya.
Jimy, nampaknya faham betul konidisi keamanan di Rutan, hingga dirinya berhasil memanjat teralis besi dan loncat ke atap asbes ruang pelayanan dan turun dari pagar Rutan menuju ke arah halaman Kantor Dinas Perhubungan Batam tanpa ketahuan petugas.
Dari Kantor Dinas Perhubungan, Jimmy kemudian mengunakan jasa ojek ke arah Bengkong. Ketika sedang melintas di daerah Bengkong, salah satu temannya berinisial D melihat Pelaku.
"Mau kemana Jimmy," tutur Anak Agung menirukan perkataan D saat itu.
Awalnya Jimmy sempat kaget dengan sapaan tersebut, karena dikirinya petugas Rutan. Setelah dilihat temanya, Jimmy kemudian turun dari ojeg dan membayarnya. "Kemudian beralih kepada motor kawamnya," ungkapnya.
Jimmy kemudian menceritakan kepada D jika dirinya baru kabur dari Rutan. Awalnya D takut terkena masalah, karena rasa solidaritas dirinya meu mengantarkan Jimmy ke rumah pacarnya Nr di Bengkong.
Dalam perjalanan, Jimmy meminjam hape D untuk menelpon NR menyuruhnya untuk keluar rumah. Mengantisipasi jika petugas sudah berada di rumah Nr untuk memburunya.
"Cerdiknya, Jimmy menelpon pacarnya dengan nomor privat number agar tidak ketahuan," bebernya.
Setelah bertemu, Jimmy segera meminta Nr untuk ikut keatas motor yang digunakan D. Serta mengajaknya berbincang di Pos ojek di daerah Bengkong Sarmen.
"Kurang lebih dua jam, Jimmy berbicang dengan Nr di Pos Ojeg," tuturnya.
Di tempat itu, Jimmy bertemu dengan ibunya. Namun ia malah kabur, karena takut dilaporkan kedapa petugas.
"Mendapatkan informasi itu, kita langsung menyisir wilayah Bengkong. Namun tidak mendapatkan hasil," tuturnya.
Tidak mau kehilangan kesempatan lagi, pihak Rutan memantau kediaman orangtua dan pecar pelaku. Benar saja, pelaku kembali menghubungi pacar dan orangtuanya.
Namun, sayangnya pelaku kembali menggunakan privat number serta enggan memberitahukan tempat persembunyiannya.
"Karena tahu kita berada di rumah orangtua serta pacarnya. Apakah taunya dari temannya, atau dia memantau dari jauh kita belum pastikan," lanjutnya.
Bahkan Jimmy pernah mengecoh petugas, jika dirinya telah berada di pompong untuk pergi ke Pinang ketika menghubungi orangtuanya.
"Kita siagakan, petugas di daerah Punggur, Tanjungpinang, hingga belakang Padang," ujarnya. Dimana saat itu petugas Rutan mengerahkan 50 anggota untuk melakukan pencarian.
Namun Jimmy belum juga terendus. Hingga petugas Rutan memantau arena balapan di sekitar Ocarina. "Karena fikiran kita, pelaku ikut balapan untuk mendapatkan uang,"lanjutnya.
Namun hingga, Minggu (26/8) pukul 02:00 WIB pelaku belum juga diketemukan. "Petugas kemudian pulang semua ke Rutan,"ungkapnya lagi.
Sekitar pukul 03:00 WIB dinihari Parno salah satu petugas Lapas Barelang yang ikut dalam pencarian mendapatkan informasi dari masyarakat jika ada orang yang mencurigakan di masjid. Pelaku terus mondar-mandir di dalam masjid sejak sore hari.
"Tanpa banyak tanya, empat orang petugas langsung meluncur," bebernya lagi.
Setalah dipastikan pelaku berada di dalam masjid, petugas kemudian membekuknya. Melihat petugas, Jimmy kaget bukan kepalang, tapi ia tidak bisa kabur lagi.
"Ketika kita tangkap Jimmy sudah berubah, mulai dari rambut plontos, kuping telah diantingi, serta berganti pakaian. Namun kita tidak lupa dengan tato tengkorak di punggung kanannya," jelasnya.
Anak Agung menambahkan jika pelarian Jimmy tercatat 32 jam 40 menit sejak kabur dari tahanan.
"Dengan adanya insiden ini, kita akan interospeksi diri dan melakukan pembenahan kedalam organisasi. Sehingga tidak terulang lagi hal serupa," jelasnya mengakhiri.
Sebelumnya, Jimmy Saputra Nasution, 18, terpidana kasus pencurian dengan kekerasan melarikan diri dari tempat penahanannya di sel anak Blok H1, Rumah Tahanan Negara Batam di Baloi. Ia kabur sesaat setelah para petugas Rutan mengadakan persiapan apel pergantian shift regu jaga pagi ke malam, Jumat (24/8) pukul 18.40 WIB.(hgt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diseret Ombak, 2 Remaja Tenggelam di Pantai Tiram
Redaktur : Tim Redaksi