jpnn.com - DENPASAR - Multazam Aulawi, seorang narapidana Lapas Kelas IIA Kerobokan, Bali, ditusuk napi narkoba Dede Ardian Susanto, 34, di Blok D alias Blok Dahlia, kemarin (13/10) pukul 12.30 Wita.
Multazam merupakan mahasiswa yang dipidana 12 tahun dalam kasus pembunuhan bule homo di Jalan Banteng, Denpasar.
BACA JUGA: Jejak Kaki Berdarah di Rumah Pembunuhan Ibu dan Anak Cakung
Dede Ardian sendiri divonis kurungan 4 tahun penjara. “Kondisi Aulawi kritis, kini dilarikan ke ruang ICU RS Sanglah,” ujar sumber Bali Express (Jawa Pos Group).
Menurut Kapolres Badung AKBP Tony Binsar Marpaung, kasus penusukan dengan korban mahasiswa Universitas Warmadewa, Denpasar, ini, bermula saat keduanya terlibat adu mulut sekitar pukul 10.00 Wita.
BACA JUGA: Sadis! Sadis Banget! Ternyata si Ibu Ditusuk 31 Kali, tapi Sempat Melawan
Pelaku yang telah menjalani hukuman 2 tahun 4 bulan tidak terima dengan korban yang tak kunjung melunasi utangnya. Karena terpancing kata-kata korban, pelaku pun emosi. Secepat kilat pelaku mengeluarkan senjata tajam jenis pisau dari balik baju dan menusukkannya ke perut korban.
Korban yang baru setahun menghuni Lapas Kerobokan kontan tumbang bersimbah darah. Kejadian tepat di Blok D mengundang napi lainnya.
BACA JUGA: Inilah Hasil Uji Kejiwaan Agus Dermawan, Ternyata dia...
Mereka segera memisahkan perkelahian itu. Pelaku langsung diamankan, sementara korban dibawa ke klinik Lapas Kerobokan. Karena lukanya sangat parah, sekitar pukul 12.30 korban dilarikan ke RS Sanglah.
Hingga tadi malam, korban masih berada di ruang operasi. Tim medis RS Sanglah masih melakukan operasi observasi untuk melihat tusukan di bagian perut korban.
“Saat ini korban sedang dalam penanganan medis, sementara tersangka diamankan di Mapolres Badung untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tutur AKBP Tony Binsar Marpaung.
Kalapas Kerobokan Sunarto membenarkan ada penusukan di Lapas Kerobokan kemarin. “Korbannya sudah dilarikan ke RS Sanglah,” ujar Sunarto melalui ponselnya.
Namun, Sunarto, mengaku belum dapat data detail. Karena Sunarto masih berada di Pontianak terkait serah terima jabatan. Sunarto sendiri sebelumnya bertugas di Pontianak, dan beberapa hari lalu mulai bertugas di Lapas Kerobokan. "Maaf saya masih di Pontianak. Saya belum bisa memberikan gambaran kejadian secara detail karena masih di luar daerah. Secepatnya nanti saya kabari setelah saya mendarat di Bali," jelasnya.
Sekadar mengingatkan, Multazam Aulawi adalah pembunuh bule Amerika Paul Robb Lataurel di Jalan Banteng No 2E Denpasar. Multazam divonis 12 tahun penjara. Tak terima dengan vonis majelis hakim, mahasiswa Universitas Warmadewa ini mengamuk hingga memecahkan kaca PN Denpasar. Akibatnya, dari tangannya mengucur darah. (art/ken/rdr/ika/mus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Korban Sepi, AC Terus Menyala agar Bau Darah Cepat Sirna
Redaktur : Tim Redaksi