jpnn.com, CILACAP - Salah satu narapidana teroris (napiter) yang menjalani masa hukuman di High Risk Batu, Nusakambangan, Jawa Tengah yakni, Irsyan alias Ican meninggal dunia pada Senin (13/8) lalu.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Agus Triatmaja mengatakan, korban dipastikan meninggal karena sakit. Bahkan, dia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap.
BACA JUGA: Ada Mayat di Kali Item, Diduga Orang Kurang Waras Bunuh Diri
Hal tersebut dikuatkan dengan keterangan dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap. Menurut dokter spesialis itu Ican meninggal lantaran memiliki penyakit gangguan jiwa.
"Dari dokter spesialis Jiwa RSUD Cilacap bahwa pasien Irsyan mengalami gangguan psikotik akut," kata Agus dalam keterangannya, (14/8).
BACA JUGA: Mbak Nur, Cinta Memang Begitu, Jangan Nekat Lagi
Irsyan adalah tahanan teroris Nusakambangan yang divonis selama empat tahun.
Dari informasi di lapangan, Agus menyebut Irsyan sempat mencoba melakukan bunuh diri dari dalam selnya dengan melukai pembuluh darah di tangannya.
BACA JUGA: Gelagat Aneh Ayah Suruh Anak Bantu Nenek Jelang Tengah Malam
"Itu dia mencoba bunuh diri dengan cara menggigit pembuluh darah pada tangannya," ujar Agus.
Kemudian, Irsyan dibawa ke RSUD Cilacap untuk mendapatkan perawatan intensif. Setelah dilakukan pemeriksaan Irsyan ternyata mengalami gangguan jiwa.
"Napiter mengidap tekanan atau gangguan kejiwaan," kata Agus.
Tadinya, Irsyan direncanakan dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ), Magelang, Jawa Tengah, pada Senin lalu lantaran RSUD Cilacap tak bisa menangani penyakit gangguan jiwa.
"Karena di RSUD Cilacap tidak tersedia tempat perawatan untuk pasien gangguan kejiwaan, tapi sebelum dilakukan pengiriman pasien ke RSJ sekitar pukul 10.45 WIB, pasien meninggal dunia di RSUD Cilacap," tandas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Meninggal, Orang Tua Pilih Bunuh Diri
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan