jpnn.com, JAKARTA - Partai NasDem akan menggelar konvensi calon presiden 2024 yang akan dilaksanakan pada 2022 mendatang.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menjelaskan konvensi capres 2024 merupakan langkah untuk memunculkan pemimpin potensial sebanyak-banyaknya.
"Selama ini panggung terbatas, hanya kepala daerah dan menteri padahal banyak ulama, intelektual, pengusaha dan jurnalis yang layak," kata Willy di Jakarta, Minggu (28/2).
Willy menjelaskan, partainya menjalankan dua langkah politik menghadapi Pilpres 2024.
BACA JUGA: Ada Peluang Jokowi Maju Lagi di Pilpres 2024
Pertama, konvensi capres 2024 sebagai sebuah proses bagaimana sirkulasi kekuasaan terjadi secara terbuka dan transparan.
Kedua, menurut dia, membangun koalisi yang dilakukan sejak dini untuk memenuhi syarat sah pengajuan capres-cawapres.
BACA JUGA: Pria yang Duduk Itu Mungkin Tidak Tahu Sedang Dipotret
"Dua hal itu harus berjalan simultan. Konvensi ini karena sirkulasi elite kita sangat terbatas, apalagi syarat pengajuan capres-cawapres 20 persen sehingga panggung lebih terbuka," ujarnya.
Willy mengatakan hal lumrah kalau dalam proses konvensi tersebut, NasDem mendapatkan keuntungan elektoral dan efek ekor jas (coattail effect).
Menurut dia, kalau ada yang bertanya apakah konvensi tersebut untuk meningkatkan suara partai, maka semua parpol bisa melakukan hal serupa, tidak hanya NasDem.
"Variabel konvensi capres ini adalah suara partai, suara anggota, dan elektabilitas calon. Kami menggunakan sistem terbuka dalam konvensi ini," katanya.
Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI itu menjelaskan belum dibahas secara rinci terkait mekanisme apakah semua pendaftar otomatis bisa ikut dalam konvensi yang dilaksanakan partainya tersebut. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo