jpnn.com, JAKARTA - Partai NasDem merayakan Hari Antikorupsi dengan mengingatkan para kadernya pada slogan 'Politik Tanpa Mahar'.
NasDem menyatakan tidak menginginkan pemimpin yang dilahirkan dari sistem demokrasi, berlomba-lomba mencari uang.
BACA JUGA: Rombongan Petinggi NasDem Alami Kecelakaan Beruntun
"Pada Hari Antikorupsi ini kami sampaikan, kami ingin berkontribusi. Kami tidak ingin membangun atau melahirkan pemimpin yang ketika hadir dia berpikir bagaimana mengembalikan utangnya," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali usai menghadiri Rapat Konsolidasi Partai NasDem di Kalimantan Utara, di Tarakan, Senin (9/12).
Ali menegaskan, kebiasaan politik dan mahar di Indonesia harus dihapuskan. Menurutnya, Partai NasDem saat ini sedang menggeber penghapusan narasi tersebut.
BACA JUGA: Ciieeee, Surya Paloh dan Megawati Langsung Berjabat Tangan Akrab di Kongres II Nasdem
"Kalau tidak hari ini kapan akan dimulai? Kalau semua ditakutkan hanya karena sulit, ya, tidak masalah, jangan berpikir hasil, tetapi ke depannya," ungkap dia.
Dalam kesempatan ini, Ali menekankan, Partai NasDem tidak akan mencalonkan eks koruptor di dalam pemilihan apa pun.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Sandiaga Uno tentang Eks Dirut Garuda Hingga Suami Iis Dahlia
"Bagi NasDem itu enggak usah dicalonkan dan enggak usah didiskusikan," kata Ali.
Dia menambahkan, NasDem memiliki syarat ketat ketika mau mengusung kandidat. Termasuk, tidak mencalonkan eks koruptor. Walakin NasDem menyadari, undang-undang memperbolehkan eks koruptor mencalonkan diri.
"Itu standar yang ditetapkan partai, ya, memang secara hukum mereka memenuhi syarat untuk mencalonkan selama tidak dicabut hak politiknya, bagi NasDem itu sudah standar," ujar Ali.
Ali mengatakan, pihaknya bukan membangkang undang-undang yang berlaku. Dia mengatakan peraturan itu berlaku dan sah secara hukum di Indonesia.
Dia juga mengatakan eks koruptor juga mempunyai hak untuk kembali berpolitik usai menjalankan hukumannya. Namun, dia menegaskan partainya mempunyai citra sendiri.
"Eks koruptor punya hak yang sama dalam berpolitik. Eks koruptor bukannya sesuatu yang tercela, tapi itu standar kami sehingga enggak perlu didiskusikan lagi," tegas Ali. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia